Lihat ke Halaman Asli

Menyoal tentang Video "DPR - Musikal" yang Sedang Tren Itu

Diperbarui: 5 Mei 2021   22:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Viral. Sumber ilustrasi: PIXABAY/ktphotography

Sebagai pembuka, aku cuma mau menyampaikan bahwa yang aku tulis disini adalah opini, dan ini kan memang media warga hehe. Sebelum saya berliku-liku dalam mengetik pendapat saya soal video yang berjudul 'DPR -- Musikal' yang sedang trend itu, saya, seorang mahasiswa tingkat awal akan memberikan pandangan terhadap si empunya channel video tersebut.

Yap, siapa lagi kalau bukan SkinnyIndonesia24. Kita semua tahu, channel tersebut merupakan channel yang sudah cukup senior di dunia per-Youtube-an Indonesia. Setiap video yang di upload oleh SkinnyIndonesia24 selalu trending (setahu saya), dan saya pun ikut menontonnya hehe. Dan setiap saya menonton video mereka, yang jelas tombol like saya tekan ya, jelas itu. Dan jujur, menurut saya semua video yang dikeluarkan mereka itu selalu berbobot, menyentil, dan tidak hanya menghibur tapi juga mengajak yang menonton untuk mikir. Video-video yang mereka buat sering membuatku berpikir "Oh iya, bener juga ya..." Mungkin yang lain juga merasakan hal yang demikian.

Lanjut, sekarang saya akan menuliskan 'sedikit' tanggapan saya tentang video 'DPR -- Musikal' Jadi gini, menurut saya video itu sangat bagus. Berbeda dari video-video yang sedang naik daun belakangan. Saya rasa persiapan untuk video itu pasti tidak main-main, bisa dilihat jelas dari hasil videonya. Semua orang disitu memerankan perannya dengan baik, baik kak Jovi, kak Andovi, penari latarnya, yang dekornya, dan lain sebagainya. Kalau modal, wah bisa dibilang ini video mah dah modal banget, ngundang orang pasti perlu duit, belum lagi beli perlengkapan segala macem pasti juga butuh biaya.

Pokoknya kalau masalah niat dan modal, juara deh video ini. Isi yang ditampilkan dari video juga tetap ngena, meskipun sebenarnya orang Indonesia jarang memikirkan isu tersebut. Misal, di dalam video tersebut kan ada scene dimana Mawar memaparkan draf RUU F.A.K atau Rancangan Undang-Undang Flora, Agrikultural, dan Kecantikan, eh maksudnya Kehutanan. Ssebenarnya isu kehutanan, baik di DPR ataupun di Masyarakat, itu tu isu lama. Dan sebenarnya, sebagian besar Masyarakat Indonesia ingat tentang isu lingkungan kalau ada kebakaran hutan, atau ada bencana alam lainnya. Ada juga sih yang memang fokus untuk terus memperhatikan isu lingkungan, tapi itu hanya sebagian saja. Dan biasanya yang seperti itu kebanyakan para akademisi.

Namun, meski begitu, SkinnyIndonesia24 bisa mengemas isu yang 'musiman' itu menjadi lebih menarik.Sehingga penontonnya tidak bosan, meski yang diangkat isu lama. Namun, bukan itu yang ingin disampaikan SkinnyIndonesia24 kepada penonton, tapi gambaran bagaimana orang-orang di dalam DPR. Selama ini yang kita tahu tentang DPR mungkin hanya rapat, tidur, dan ketika mengesahkan UU bikin heboh. Nah video ini menjelaskan apa yang terjadi saat rapat para anggota dewan tersebut. Tentu dengan video tersebut kita merasa 'terwakilkan' kan?

Namun, kita semua juga perlu berpikir bahwa yang ada dalam video tersebut tidak seratus persen menggambarkan apa yang ada di dalam DPR. Bukan berarti saya tidak menyukai video tersebut dan bukan berarti aku mendukung penuh kinerja DPR selama ini. Lha wong saya saja jarang melhat dengan mata kepala saya sendiri ketika para anggota dewan bekerja.

Maka dari itu, saya lebih memilih untuk menganggap bahwa video ini bisa menjadi bahan pelajaran bagi DPR, dan juga bagi rakyat yang mau jadi DPR hehe. Namun, yang merasa terwakilkan dengan video ini, monggo saja. Karena sosok mawar itu bisa temukan dimana-mana. Di DPR pasti ada sosok Mawar itu, sosok Pak Novan dan Pak Januari pasti juga ada. Di kantor-kantor pemerintah daerah, perusahaan-perusaan elit, dan lain sebagainya pasti juga ada. Namun, dengan adanya video ini terus menganggap bahwa kebanyakan anggota DPR akan begitu terus kedepannya, pasti ada masa dimana sosok mawar mendominasi di gedung senayan yang sesungguhnya. Kalaupun besok impian itu tak pernah terwujud, setidaknya kita pernah bermimpi tentang hal tersebut daripada tidak sama sekali

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline