Senumpuk-numpuknya tugas sekolahmu, atau tugas kuliahmu, masih numpuk dan masih lebih berat beban orang tua kita. Tugas kita, biasanya satu minggu dah selesai, bahkan ada tugas yang bisa diselesaikan dalam sehari, tapi di kasih waktu pengerjaan ama guru sampai satu pekan. Berbeda dengan orang tua kita yang akan terus memikirkan bagaimana caranya agar bisa menghidupi dirinya dan anak-anaknya. Gak ada orang tua yang berpikiran "Masaknya tiga hari lagi ajah, kan belum diminta ama suami dan anak." Yang seperti itu gak ada.
Dulu waktu kita kecil, waktu masih bayi maksudnya ketika kita nangis pasti orang tua melakukan berbagai cara untuk menenangkan kita. Mulai dari menggendong, mengecek lagi pup atau ngga, dipegangin jidadnya panas atau enggak, dan cara-cara lainnya agar kita bisa tenang.
Dalam hati mereka pasti lelah, ingin istirahat dari beban mengurus kita selama sehari saja. Tapi mereka menahannya, karena kasih sayangnya pada kita. Jadi mereka itu berat, dan kita besok pun akan menjadi seperti mereka. Mereka pernah mengalami masa-masa muda seperti kita, dan yang pasti waktu mereka muda fasilitas belum selengkap saat ini.
Tapi apakah mereka menyerah, tentu tidak. Dalam keterbatasan mereka (kedua orang tua kita) tetap belajar, tetap nugas, tetap kerja, dan lain sebagainya. Lalu, kalau mereka saja bisa, masa kita tidak bisa. Yakinlah aku, kamu, kita yang lagi stress mikirin tugas kuliah, masih diperantauan sambil kerja parttime, atau mungkin yang lagi skripsi pasti bisa melewati ujian ini. Pusing, lelah, sebel, pasti akan habis juga pada masanya, dan buah dari susah-susahnya kita pasti akan terbayarkan juga.
Hidup kita tidak berisi kisah senang saja, namun tidak pula berisi kisah sedih saja. Kalau mendapat kesenangan kita harus mensyukurinya, lebih bagus lagi kalau kita bisa membagikan kebahagiaan kita pada orang lain. Kalau ada masalah, hadapilah. Kalau tidak bisa menghadapinya sendiri, mintalah tolong pada orang yang sekiranya bisa membantu, dan jangan lupa berdoalah pada Allah SWT agar dilancarkan dalam menjalani kehidupan ini.
Tugas kita boleh numpuk, uang boleh seret, tapi ingat ada orang tua yang lebih berat bebannya. Kita tak sendiri, dan peluang dan jalan keluar yang kita punya tidaklah mini. Sebanyak-banyaknya masalah yang kita miliki, pasti lebih banyak jalan keluarnya.
Yakinlah, kalau kita terus menjaga iman kepada Allah SWT, beribadah sebaik yang kita bisa, menghargai orang lain, dan tidak lari dari masalah itu semua akan memberi hikmah bagi kita. Itu semua melatih kita untuk sabar, semangat, ikhlas, dan mendewasakan diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H