Lihat ke Halaman Asli

Mochammad Afisena

Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

Pentingnya Implementasi Bimbingan dan Konseling pada Anak Berkebutuhan Khusus

Diperbarui: 23 Desember 2022   07:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Anak berkebutuhan khusus seringkali mendapatkan hambatan, kesulitan  dan masalah sebagai dampak ini perlu adanya   pemberian   bantuan terhadap   ABK   agar   mereka   mampu berkembang. Bantuan   yang   diberikan tentunya    fokus    pada    pengembangan kepribadian dan keterampilan hidup bagi ABK. 

Salah satu cara untuk pengembangan kepribadian dan keterampilan  hidup  bagi  ABK  adalah melalui pendidikan. Sekolah mempunyai peranan yang penting untuk memberikan bekal ABK agar mampu berkembang dan berhasil   dalam   hidup   bermasyarakat. 

Sehingga  stigma   negatif   bahwa  ABK merupakan beban bagi masyarakat dapat terhapuskan. Sebagaimana yang dikemukakan  oleh Suhari  dan  Purwanta dalam Aisyah (2014), bahwa keberhasilan ABK dalam proses perkembangannya terlihat ketika mereka mampu  berperan  di  masyarakat  sesuai dengan derajat  hambatannya. 

Salah  satu cara sekolah mengembangkan kepribadian    dan    keterampilan    hidup adalah   dengan   menyediakan   layanan bimbingan dan konseling. 

Tujuan adanya layanan   ini   adalah   agar ABK dapat mengoptimalkan     perkembangan     dan potensinya. Pemenuhan kebutuhan ABK tentunya memerlukan perubahan dari berbagai aspek baik sistem pendidikan, metode, maupun lingkungan. 

Tujuannya adalah agar ABK mampu menyesuaikan diri. Dalam rangka mengoptimalkan pendidikan untuk ABK, selain peran sekolah sebagai satuan penyelenggara pendidikan, guru, masyarakat, dan orangtua, dan peranan bimbingan dan konseling (BK) juga sangatlah membantu dalam pencapain suatu tujuan pendidikan.

Bimbingan konseling dinilai mempunyai nilai positif dan banyak memberi sumbangsih dalam membantu pencapaian tujuan pembelajaran bagi ABK. layanan bimbingan bagi ABK harus didasarkan pada prinsip-prinsip tertentu. 

Prinsip tersebut secara garis besar berkenaan dengan 4 sasaran adalah: 

1. Sasaran layanan bimbingan a. Bimbingan ditujukan kepada semua individu yang berkelainan tanpa memandang umur, suku, agama, dan status social ekonomi. b. Bimbingan berurusan dengan pribadi berkelainan dan unik. c. Bimbingan memperhatikan sepenuhnya tahap dan berbagai aspek perkembangan individu yang berkelainan. d. Bimbingan memberikan perhatian utama kepada perbedaan individu yang berkelainan yang menjadi pokok layanannya. 

2. Permasalahan Individu Permasalahan yang dihadapi oleh individu adalah kompleks, sedapat mungkin dikecilkan artinya (dieliminir) oleh karenanya dalam pelayanan bimbingan perlu melibatkan orang tua, sekolah, dan masyarakat. 

3. Program Layanan Bimbingan a. Layanan bimbingan merupakan bagian integral dari pendidikan dan pengembangan individu, oleh karena bimbingan harus disesuaikan dan dipadukan dengan program pendidikan serta pengembangan siswa. b. Program bimbingan harus fleksibel, disesuaikan dengan kebutuhan individu, masyarakat dan kondisi lembaga. c. Program bimbingan disusun dari jenjang pendidikan yang terendah sampai yang tertinggi. d. Terhadap isi dan pelaksanaan program bimbingan perlu ada kegiatan penilaian yang teratur dan terarah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline