Lihat ke Halaman Asli

Mochammad Afisena

Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

Peran Media dalam Mengembangkan Manajemen Bimbingan dan Konseling

Diperbarui: 19 Desember 2022   18:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

ABSTRAK

Media massa adalali saluran atau alat untuk berkomunikasi dan bertukar informasi. Komunikasi massa memegang peranan yang sangat penting dalam masyarakat saat ini dalam berbagai bidang Pendidikan merupakan bidang yang tidak dapat dipisahkan dari peran media. Kepemimpinan dan bimbingan merupakan bagian penting dari pengajaran. untuk membantu siswa memecahkan masalah yang dihadapinya guna mencapai perkembangan yang optimal. 

Media juga berperan penting dalam kontinum kegiatan pendampingan dan konseling. Komunikasi pada saat penyampaian layanan terjadi ketika terjadi interaksi antara konselor sekolah dengan siswa atau konselor yang membutuhkan media sebagai sarana komunikasi. Kepemimpinan dan pengembangan kepemimpinan juga membutuhkan peran media agar program yang dihasilkan dapat berfungsi secara maksimal.

Kata Kunci: Manajemen, Media, Bimbingan Konseling

PENDAHULUAN

Kemajuan yang bidang teknologi dan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan bagaikan pintu yang terbuka luas untuk manusia dalam menciptakan dan menghasilkan hal-hal yang lebih bermanfaat bagi kehidupan. Manusia saling bersaing dalam memunculkan inovasi-inovasi baru ditengah-tengah kompleksitas masyarakat dengan karakter warnanya masing-masing. Hal ini membuat semakin mudahnya penyebaran informasi dan semakin mudahnya manusia melakukan aktivitasnya untuk berkembang ke arah yang lebih positif. 

Namun semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka manusia sendiri akan dituntut untuk menjadi manusia yang yang serba bisa dan cepat pula, karena jika tidak maka tidak akan berkembang. Bentuk pemanfaatan dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi salah satunya dalam bidang manajemen bimbingan dan konseling. Dalam mengelola bimbingan dan konseling, manajemen memiliki peran penting terutama dalam meningkatkan mutu layanan bimbingan konseling atau pelaksanaan dari bimbingan konseling tersebut.

Bimbingan konseling adalah bagian integral dari pendidikan, artinya tidak terpisahkan dari pendidikan, dimana dalam pendidikan juga terdapat manajemen untuk mengelola lembaga pendidikan tersebut. Maka bimbingan dan konseling juga tak lepas dari manajemen pendidikan tersebut.

Manajemen bimbingan dan konseling dimaksudkan agar jalannya pelaksanaan bimbingan konseling dapat terarah atau tidak sembarangan, sehingga tercapainya hasil yang optimal. Kegiatan bimbingan konseling tidak boleh kalah atau tertinggal dari zaman, metode atau cara yang dilakukan harus tetap mengikuti perkembangan zaman agar tetap berjalan dengan lancar sehingga tercapainya tujuan bimbingan konseling itu sendiri.

Salah satu upaya dalam mengembangkan manajemen bimbingan konseling, adalah menggunakan berbagai media hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan upaya tersebut, diharapkan manajemen BK akan semakin berkembang sesuai dengan zaman tanpa menghilangkan ciri khas dari Bimbingan konseling itu sendiri.

Bimbingan konseling yang dilakukan secara tidak terencana atau tidak memiliki arah, maka dapat diketahui berapa hasil yang dicapai dalam konteks kontribusi untuk pencapaian sekolah. Maka dari itu perlunya perencanaan program bimbingan dan konseling yang jelas dan terstruktur karena kegiatan tersebut akan dilakukan untuk pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Perencanaan program akan menentukan juga layak atau tidaknya suatu program untuk nantinya diberikan atau dilaksanakan. 

Studi kelayakan merupakan serangkaian kegiatan dalam mengumpulkan informasi-informasi mengenai berbagai komponen diperlukan untuk perangkaian program bimbingan konseling sekolah. Penyusunan program bimbingan dan konseling harus berdasar pada tujuan dari program itu sendiri, hal ini disebut dengan rencana kerja (Sukardi & Kusmawati, 2008 : 37).

T. Raka Joni (Suherman, 2016 :6) menyatakan pendapatnya tentang program. Menurutnya program adalah suatu kegiatan yang telah dirancang dan dilakukan secara terkait satu sama lain untuk pencapaian tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Dalam proses pelaksanaan bimbingan konseling, terdapat manajemen layanan bimbingan dan konseling. Manajemen layanan bimbingan dan konseling merupakan suatu proses atau kegiatan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan yang dilakukan dengan optimal dalam rangka tercapainya tujuan bimbingan konseling yang efektif dan efisien. 

Dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen layanan bimbingan dan konseling adalah sebuah proses dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan aktivitas-aktivitas layanan bimbingan konseling dan pemanfaatan sumber daya lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline