Lihat ke Halaman Asli

Winda Afrida

Mahasiswa-Penulis

Lima Ribu Rupiah, Dua Jam Perjalanan: Menuju Lingkungan Sustainable Bersama Suroboyo Bus

Diperbarui: 6 Februari 2024   20:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

jatimnow.com

Lingkungan yang sustainable telah lama diharapkan oleh sebagian besar masyarakat. Apa itu lingkungan sustainable? Sustainable sendiri berasal dari kata “sustain” yang memiliki arti berlanjut dan “able” yang memiliki arti kemampuan. Mengutip situs earth org, sustainable merupakan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan generasi mendatang dalam mencukupi kebutuhan.

Sustainable memiliki tujuan yang mulia yaitu memeriksa efek jangka panjang dari setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia dan melakukan perbaikan jika diperlukan. Sustainable digunakan untuk mencari dan mengembalikan keseimbangan alam agar dapat berfungsi secara optimal serta para manusia mampu menyesuaikan diri dan bertahan hidup tanpa merusak ekologi. Pada dasarnya sustainable bukan hanya perihal lingkungan, akan tetapi lebih luas dari itu.

Menurut McGill University terdapat 3 pilar dari konsep sustainable, yaitu: keberlanjutan lingkungan, keberlanjutan ekonomi, dan keberlanjutan sosial. Akan tetapi pada kesempatan kali ini, kita akan membahas salah satu dari 3 pilar tersebut yaitu keberlanjutan lingkungan. Salah satu upaya untuk menciptakan lingkungan yang sustainable yaitu dengan mengurangi penggunaan bahan bakar yang memicu terciptanya emisi karbon.

Upaya tersebut dapat dilakukan dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dan memilih alternatif lain ketika hendak bepergian. Salah satunya yaitu dengan menggunakan kendaraan umum. Suroboyo Bus seakan menjawab permasalahan yang terjadi di masyarakat Surabaya, kemacetan yang terjadi, dan tentu saja tentang pencemaran lingkungan.

Suroboyo Bus merupakan transportasi bus dengan fasilitas modern yang dikelola oleh Pemerintah Kota Surabaya. Sebagian orang memberikan julukan “Bus Tayo” pada kendaraan umum satu ini, karena bentuknya yang menyerupai bus pada kartun tayo. Suroboyo bus pertama kali beroperasi pada tanggal 7 April 2018 dengan koridor awal R1-R2 rute Terminal Purabaya-Rajawali. Hingga saat ini, telah ada 4 rute yang ditempuh dengan total 28 armada yang beroperasi di Surabaya dan sekitarnya.

Peluncuran Suroboyo Bus merupakan upaya dalam mewujudkan lingkungan sustainable yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya untuk melaksanakan program lingkungan hidup serta memenuhi kebutuhan kendaraan umum. Selain itu, Suroboyo Bus juga memanfaatkan sampah berupa botol plastik yang dapat ditukarkan menjadi tiket. Uniknya lagi tiket dapat berlaku hingga perjalanan 2 jam sejak tiket dicetak, sehingga penumpang hanya perlu menunjukkan tiket yang masih berlaku jika berpindah bus ataupun berpindah rute.

Tarif tiket untuk menggunakan Suroboyo Bus pun cukup terjangkau, hanya perlu membayar biaya sebesar Rp.5.000 untuk masyarakat umum dan Rp.2.500 untuk pelajar/mahasiswa. Uniknya lagi, jika ada lansia yang usianya di atas 60 tahun, tenaga kependidikan, guru, pegawai kecamatan, penumpang tersebut tidak dikenakan tarif dengan syarat menunjukkan kartu identitas.

Dinas perhubungan Surabaya telah meluncurkan sistem pembayaran e-money sehingga penumpang hanya perlu menempelkan kartu pada alat pembayaran. Selain itu, penumpang juga dapat membayar menggunakan Q-RIS. Kekurangan Suroboyo Bus hanya terkait pembayaran yang tidak dapat dilakukan secara tunai, jadi setiap penumpang harus memiliki kartu e-money atau aplikasi yang mendukung pembayaran menggunakan Q-RIS. Namun hal ini bukan menjadi masalah yang besar, karena pada zaman modern ini tentu saja pada setiap smartphone telah ada aplikasi yang mendukung pembayaran menggunakan Q-RIS.

Bus yang digunakan menyediakan kursi yang dapat menampung 67 penumpang serta terbagi dalam 3 jenis kursi yang memiliki fungsi masing-masing. Kursi yang berwarna merah dikhususkan bagi lansia dan disabilitas. Kursi yang berwarna merah muda dikhususkan bagi penumpang perempuan. 

Kursi yang berwarna jingga dikhususkan bagi penumpang secara umum baik laki-laki maupun perempuan. Perbedaan masing-masing kursi beserta fungsinya bertujuan untuk menghindari terjadinya tindak pelecehan seksual di dalam bus. Selain itu, Suroboyo Bus juga menyediakan pegangan bagi penumpang yang berdiri dan area khusus pengguna kursi roda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline