Lihat ke Halaman Asli

AliFFathul

Mahasiswa

Perpisahan KKN UPI dengan Aparat Desa Pasirwaru Mengundang Haru

Diperbarui: 12 Agustus 2022   17:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

KKN Universitas Pendidikan Indonesia kampus Sumedang kelompok 161 yang membawa tema desa tanpa kemiskinan di daerah desa Pasirwaru kec. Blubur Limbangan kab Garut. Kkn atau kuliah kerja nyata ini dilakukan selama satu bulan dari tanggal 10 juli sampai dengan 10 agustus.

Satu bulan berlalu kelompok kkn 161 dengan tema desa tanpa kemiskinan melakukan salah satu nilai dari tri dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian yang berupa program kkn, telah banyak program dan acara yang telah kami lewati seperti mengunjungi umkm khas desa pasir waru yaitu umkm tolombong, lalu menolong korban kebakaran didesa pasir waru, membantu acara milangkala desa pasir waru ke 81 dengan berbagai macam acara didalamnya, dan masih banyak program kerja yang lain nya.

Setelah satu bulan lamanya melakukan kegiatan kkn tidak terasa waktu memisahkan untuk kita harus mengakhiri perjumpaan kita dengan aparat dan masyarakat desa pasir waru, pada hari itu tanggal 10 bulan agustus 2022 kami melakukan acara perpisahan di gedung serbaguna desa.

Dengan rasa sedih dan haru perpisahan sederhana yang dilakukan di gedung serbaguna mengundang air mata, serta perasaan sedih yang tak terhingga. 

Saya sebagai ketua kelompok kkn 161 desa pasir waru menuturkan sepenggal kalimat yaitu “Pengalaman yang sangat berkesan ketika kami dapat berbaur, membantu dan mengabdi di desa pasirwaru ini. Desa yang sangat nyaman sangat ramah, sehingga saking nyaman nya kami lupa kami hanya sekedar singgah. 

Karna waktu, karna kesempatan, karna keberlanjutan hidup. kita dipaksa berpisah pada kesempatan kali ini. Telah selesai lah tugas kami, pupus sudah purna bakti akan tetapi tidak akan pupus silaturahmi antara kami dan desa psir waru, Suatu kebanggan besar telah menginjakan kaki didesa pasir waru dan melaksanakan tugas. 

Setiap datang pasti ada pergi, setiap awal pasti ada akhir, dan setiap temu pasti ada pisah. 30 hari lalu kami menginjakan kaki ke desa ini sebagai mahasiswa kkn, tapi hari ini kami meninggalkan desa ini dengan penuh bangga sebagai bagian dari desa pasir waru. Maka izinkan saya membacakan sedikit coretan untuk desa pasirwaru dan seisinya :

SEJUTA KENANGAN
Saat kami pertama menampak kaki di Pasir waru ini
Senyum hangat tatapan bersahabat menyambut kedatangan kami
Kami datang tanpa saling mengenal, dan tanpa saling menyayangi
Tapi disaat kami mulai saling mengenal, dan saling menyayangi.
Kami harus berpisah
Hari ini, di gedung serbaguna ini
Kami pamit untuk kembali
Menyimpan banyak kenangan dalam memori
Karena esok hari takkan lagi kami jumpai
Senyum ramah dari warga
Takkan ada salam sapa dari tetangga
Atau anak-anak kecil memanggil kakak KKN…
Selamat tinggal adik-adikku
Selamat tinggal saudara-saudaraku
Selamat tinggal bapak dan ibu
Selamat tinggal semuanya
Terimakasih, terimakasih dan maafkan kami. Kami bangga pernah disini.’’

setelah membacakan sedikit coretan tersebut, kami ber salam-salaman sebagai akhir dari perjumpaan. Tangis haru dan airmata serta perasaan sedih tak dapat lagi kami bendung, terimakasih desa pasir waru kenangan mu tersimpan dan tak akan hilang, ucap saya dalam hati.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline