Bunga September, yang dikenal dengan nama lain sebagai bunga amarilis atau lilin hujan, adalah salah satu fenomena alam yang dinantikan oleh banyak pecinta tanaman hias. Bunga ini memiliki siklus hidup yang unik, di mana ia hanya mekar sekali dalam setahun, tepatnya selama bulan September.
Setelah bulan tersebut berakhir, bunga akan perlahan layu dan akhirnya mati, meninggalkan kenangan indah bagi mereka yang beruntung menyaksikan keindahannya.
Bunga September memiliki kelopak indah yang mekar dalam warna-warna cerah, seperti merah, putih, dan oranye. Mekarnya bunga ini memberikan sentuhan eksotis dan memikat pada taman, terutama di pekarangan depan rumah.
Dalam hal ini, bunga amarilis di taman depan rumah saya menjadi salah satu daya tarik utama, menambah estetika dan keindahan di lingkungan sekitar.
Fenomena mekar bunga amarilis hanya terjadi pada bulan September. Selama sekitar tiga hingga empat minggu, bunga-bunga ini menghiasi taman dengan keindahan warna-warninya.
Namun, begitu bulan September berakhir, bunga tersebut mulai layu perlahan hingga akhirnya mati. Tanaman ini kemudian memasuki masa dormansi selama 11 bulan berikutnya.
Bunga September dapat tumbuh dengan baik di wilayah beriklim tropis dan subtropis, termasuk Indonesia. Taman depan rumah yang dirawat dengan baik adalah tempat ideal bagi bunga ini untuk tumbuh subur dan mekar setiap tahun.
Siklus mekar bunga ini terkait dengan faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban, dan cahaya matahari yang sesuai. Inilah yang membuat bunga September hanya mekar setahun sekali, menjadikannya fenomena yang langka dan selalu dinanti.
Bagi saya, kehadiran bunga ini menambah pesona dan ketenangan di taman depan rumah, memberikan nuansa keindahan yang tak tergantikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H