Oleh : Krishna Nanda Danisswara -- Dalam upaya meningkatkan produktivitas dan efisiensi budidaya ikan aquaterpal, kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya khususnya sub kelompok 3 meluncurkan program inovatif berupa alat pakan ikan otomatis. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Begaganlimo, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, yang dikenal memiliki potensi budidaya ikan aquaterpal yang menjanjikan namun menghadapi berbagai tantangan.
Program ini bertujuan untuk mengatasi masalah yang sering dihadapi oleh para peternak ikan aquaterpal, seperti keterlambatan pemberian pakan dan pengelolaan kolam yang kurang optimal. Dengan menggunakan alat pakan otomatis, diharapkan pakan ikan dapat diberikan secara teratur dan tepat waktu, sehingga mengurangi beban kerja peternak dan meminimalisir pemborosan pakan.
Ketua kelompok KKN sub kelompok 3, Krishna Nanda Danisswara menjelaskan bahwa alat ini dirancang untuk memberikan pakan secara efisien, yang tidak hanya akan meningkatkan hasil panen tetapi juga memastikan kesehatan ikan yang dibudidayakan. "Kami juga akan memberikan pelatihan kepada masyarakat setempat mengenai penggunaan dan pemeliharaan alat ini, serta manfaat teknologi dalam pertanian berkelanjutan," ungkap Krishna.
Ibu Kusiani, pengelola budidaya ikan aquaterpal di Desa Begaganlimo, memberikan tanggapan yang sangat antusias terhadap inisiatif ini. Ia menyatakan, "Saya sangat mengapresiasi inovasi ini! Dengan adanya alat pakan otomatis, proses pemberian pakan akan menjadi jauh lebih efisien dan teratur. Ini berarti kami tidak perlu lagi khawatir tentang keterlambatan dalam memberi pakan, dan kami bisa fokus pada aspek lain dari budidaya ikan. Cukup mengisi pakan saat habis, dan alat ini akan mengurus sisanya. Saya percaya, dengan teknologi ini, kami akan melihat peningkatan yang signifikan dalam pertumbuhan ikan dan hasil panen kami. Saya sangat berterima kasih kepada kelompok sub kelompok 3 karena sudah memberikan inovasi alat yang sangat bermanfat ini."
Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada implementasi alat, tetapi juga mencakup sosialisasi dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan peternak. Dengan demikian, diharapkan masyarakat Desa Begaganlimo dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka melalui pengembangan sektor perikanan lokal.
Program ini berlangsung selama 5 hari yang dimulai dengan sosialisasi penggunaan alat sampai dengan evaluasi hasil sehingga dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk dosen pembimbing lapangan Mochammad Firmansyah, S.T., M.T., kegiatan ini diharapkan dapat menjadi model bagi desa-desa lain dalam mengimplementasikan teknologi modern dalam budidaya ikan.
Melalui inovasi ini, Desa Begaganlimo tidak hanya berupaya meningkatkan produktivitas budidaya ikan, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan ekonomi lokal yang berkelanjutan. Mari kita dukung langkah positif ini untuk masa depan yang lebih baik bagi masyarakat perikanan di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H