Lihat ke Halaman Asli

Robiatin Nailil Muna

Mahasiswa/UIN Malang

Dibalik Kesuksesan Minuman Teh Threely: Inovasi dan Strategi Bisnis yang Menggugah Selera

Diperbarui: 13 Januari 2024   20:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi bersama Owner Threely

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia memegang peran penting dalam perekonomian Indonesia karena dapat dilihat Pada zaman sekarang sektor makanan dan minuman diantisipasi tetap menjadi salah satu pilar utama dalam mendukung sektor manufaktur dan ekonomi nasional. Produk kuliner merupakan kebutuhan esensial dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, sehingga permintaan terhadap makanan ataupun minuman akan selalu ada. Fenomena ini membuka peluang bisnis kuliner yang sangat menjanjikan. Terlebih lagi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sektor kuliner dapat dimulai dengan modal yang relatif kecil, bahkan di bawah Rp1 juta. Meskipun demikian, tidak dapat diabaikan bahwa memulai UMKM di bidang kuliner bukanlah hal yang sederhana. Para calon pengusaha harus memahami dan menguasai pengetahuan, keterampilan, dan etika dalam bisnis untuk meraih kesuksesan, mulai dari merumuskan ide usaha yang tepat hingga mengimplementasikannya dengan baik, serta menjalankannya secara efektif agar dapat tumbuh dan bertahan dalam persaingan bisnis.

Salah satu contoh UMKM yang dirintis dari kecil hingga sekarang memiliki omzet yang cukup besar berada di desa Selorejo Kecamatan Dau Kabuaten Malang yaitu usaha Three-Ly. Usaha Three-Ly yang didirikan oleh ibu yuli dimulai sejak 2015, beliau mengungkapan bahwa saat membangun usahanya juga tidak segampang yang dibayangkan. Beliau yang awalnya hanya seorang sales diberbagai produk beberapa diantaranya kapal api, sabun Attack, Energen, dan beberapa produk lainya. Tidak hanya menjadi seorang sales tetapi beliau juga pernah menekuni usaha spa online. Berbagai cara beliau lakukan supaya mendapatkan modal tambahan untuk biaya keseharian dan modal usaha.

Gambar Produk Threely

Awalnya beliau hanya ikut memasarkan produk minuman milik temannya ke toko-toko, hingga beliau menerima resep dari seseorang yang kemudian dimodifikasi sendiri sampai menemukan hasil yang pas dan baru diperedarkan. Saat ini, perharinya ibu yuly bisa membuat lebih dari 1200 cup untuk rasa original dan 250 cup untuk yang berbagai rasa, bahkan biasanya juga bisa menghasilkan lebih dari itu dalam sehari.

Bu yuly juga berkata "Kita jangan sampai mengurangi hak. Pertama, tidak mengurangi karyawan, berarti jumlah karyawanku tetap."

Beliau selalu menerapkan etika dalam berbisnis salah satunya yaitu dengan memenuhi hak para karawannya dan selalu membangun hubungan baik dengan toko-toko serta konsumennya. Dalam menjalankan sebuah usaha pasti tidak lepas dari persaingan antar sesama pengusaha, hal itu juga dialami oleh bu yuly dalam menjalankan usaha Three-Ly ini. Hasil dari uasaha Three-Ly ini beliau gunakan untuk memenuhi kebutuhan dan juga membantu anak asuhnya yang yatim piatu dan berkebutuhan khusus. Beliau berpesan bahwa saat kita memiliki usaha dan sudah mulai berada diatas harus selalu ingat dengan orang-orang yang dulu membantu atau jangan sampai menjadi kacang yang lupa akan kulitnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline