Lihat ke Halaman Asli

Giliran Indra Syafri, Merasakan Panasnya Kursi Pelatih Timnas

Diperbarui: 17 Juni 2015   20:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Bukan sombong, tiga prediksi saya di kanal sepakbola kompasiana tepat. Waktu Asian Games seluruh penggemar sepakbola bersorak gembira menyambut dua kemenangan Ferdinand Sinaga dkk yang sangat meyakinkan di dua penyisihan awal (selisih gol 11-0), membuat insan sepakbola tanah yakin Indonesia akan masuk semifinal, bahkan juara.
*
Namun, saya berargumen beda, bahwa timnas belum menghadapi tim tangguh dan akan gagal di perdelapan benar. Ternyata benar pada pertandingan penyisihan ketiga dan 16 besar, takluk dari Thailand dan Korea Utara.
*
Waktu itu tulisan saya dibully habis (dikatai ; baru bangun tidur, tidak ngerti soal sepakbola), karena salah sebut pelatih timnas U23 (seharusnya Aji Santoso, saya tulis Riddle). Sebenarnya saya tidak nonton pertandingan saat vs Timor Leste dan Maladewa. Dan waktu itu saya pengen kritik aja. Kan tidak asyik, kalau semua memuji, tidak ada yang kritik. Lucu juga komentar-komentar teman kompasiana di lapak saya itu.
*
Prediksi tepat kedua, adalah saat saya berpendapat bahwa kemenangan timnas atas Korsel setahun yang lalu (3-2) berbau keberuntungan karena cuaca hujan dan lapangan becek. Dan sampai saat ini saya berpendapat bahwa Evan Dimas dkk Jago Becek dan Jago Hujan. Dan dua pendapat saya itu (Jago becek dan jago hujan), akan hilang jika besutan Indra Syafrie tak terkalahkan (minimal seri) di dua pertandingan awal penyisihan, eh ternyata dua-duanya kalah. Jadi hilang deh, menghilangkan pendapat di pikiran saya, bahwa timnas U23 jago becek dan hujan. (Padahal sebelum Piala Asia U19 digelar, insan sepakbola dan pengamat sepakbola begitu membangga-banggakan timnas U19)
*
Prediksi ketiganya, saat saya berpendapat bahwa UEA akan pesta gol ke gawang timnas yang dijaga Ravi, dan benar UEA unggul 2-0 di babak pertama, unggul lagi jadi 3-0 di awal-awal babak kedua. Meski sempat timnas Indonesia memperkecil ketinggalan di menit 65. UEA kembali unggul di menit 80. Akhirnya UEA unggul 4-1, dan masuk ke-8 besar. Eh, benar prediksinya UEA pesta gol ke gawan timnas U19.
*
Sekarang giliran Indra Syafrie merasakan bagaimana panasnya kursi timnas. Jackson F Tiago pernah merasakan, gagal di penyisihan Piala Dunia. Rahmat Dharmawan juga, gagal di Seagames. Lalu Aji Santoso (sebelum dipuji-puji karena saat jadi asisten RD, terlihat AS yang sibuk memberi instruksi pemain, gaya melatih AS mirip pelatih timnas Argentina Piala Dunia 2014 lalu). Namun saat Asiangames, Aji Santoso merasakan panasnya kursi timnas. Sempat meyakinkan di dua pertandingan menang 4-0 dan 7-1 atas lawannya. Namun di dua pertandingan berikut takluk 0-6 dan 1-4.
*
Indra Syafrie setahun lalu dipuja-puji. Pamor kepelatihannya gaungnya melebihi pelatih timnas lainnya. Bahkan disebut bahwa IS pantas menduduki posisi timnas senior. Setiap timnas selain U19, seperti timnas U23 dan senior, mengalami kegagalan, maka kegagalan itu dihubungkan dengan cemerlangnya U19. Seolah-olah berisyarat, "Lihat Tuh timnas U19" atau "Ah, seandainya yang diturunkan U19".
*
Sekarang Indra Syafrie merasakan panasnya kursi pelatih timnas. Hasil memalukan ini, pastinya mendapat evaluasi keras dari pengurus PSSI. Karena dana yang keluar untuk mereka sangatlah besar. Sedang prestasi yang diharapkan, minimal lolos grup, tidak tercapai.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline