Lihat ke Halaman Asli

Resensi Novel Garis Waktu: Pada Sebuah Garis Waktu yang Merangkak Maju, Akan Ada Saatnya Kau Terluka dan Kehilangan Pegangan

Diperbarui: 24 Januari 2024   05:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: https://www.goodreads.com/

Siapa yang tidak pernah merasakan romansa jatuh cinta? Hampir semua orang di dunia ini jatuh cinta, sedang atau pernah jatuh cinta. Jatuh cinta dengan orang yang disukai memang membuat kita bahagia, seperti menghabiskan waktu berdua saja dan menikmati momen bahagia bersama mereka. Sederhananya, jatuh cinta membuat hari kita menjadi lebih indah dan berwarna. Cinta yang kita rasakan bisa saja dengan sahabat atau bahkan kenalan di media sosial, dimanapun asalnya, tidak menjadi masalah, selama kita masih bisa menceritakan kisah-kisah indah.Selain itu, mendapatkan pujaan hati saat ini sangat mudah karena komunikasi sudah dapat dilakukan melalui chat atau telepon. Dengan demikian, komunikasi tetap berjalan dan rasa cinta dapat tumbuh dengan cepat. Oleh karena itu, jangan pernah menyerah untuk mendapatkan hati seseorang yang Anda cintai, meskipun akan ada banyak tantangan di kemudian hari. Namun, ketika seseorang jatuh cinta, itu tidak selalu berjalan mulus. Ini karena hati sudah mencoba untuk benar, dan jatuh cinta harus pupus.

Ketika novel menceritakan kisah rasa cinta yang harus pupus, pasti akan memiliki banyak pembaca. Garis Waktu, yang ditulis oleh Fiersa Besari, juga dikenal sebagai "Bung Fiersa", adalah salah satu bukunya yang mengandung cerita seperti itu. Beliau adalah seorang YouTuber dan pemusik. Jika kita berbicara tentang musiknya, ia sudah membuat beberapa lagu, seperti Celengan Rindu dan Bandung. Banyak peminat novel Garis Waktu, seperti yang ditunjukkan oleh penggemarnya

Untuk kesempatan ini, saya akan meresensi buku Fiersa Besari's Time Line, atau lebih dikenal sebagai "Bung Fiersa". Jadi, Grameds, simak resensi ini sampai akhir. Garis Waktu adalah novel yang menggabungkan semua pikiran dan perasaan Fiersa Besari dalam cerita. Novel ini seperti bercerita tentang kisah cinta yang harus berakhir dengan luka yang cukup besar dan harus mencari cara untuk menyembuhkannya.

Buku Garis Waktu ini menjelaskan bahwa membiarkan kekasih hati memilih bersama orang lain adalah satu-satunya cara untuk menyembuhkan luka hati. Kisah-kisah yang disusun dalam bab-bab buku ini akan membuat kita tersentuh. Dalam novel ini, Fiersa Besari menggunakan karakter "Aku" dan "Kamu" untuk menceritakan masalah mencintai dan mengikhlaskan. "Aku" menggambarkan seorang pria yang sudah jatuh cinta kepada seorang perempuan, dan "Kamu" menggambarkan seorang wanita. Kedua tokoh yang digambarkan oleh penulis ini akan mengalami berbagai jenis perasaan, mulai dari memendam perasaan dan berharap dapat memilikinya, jatuh cinta dengan perempuan yang dicintai, patah hati, hingga akhirnya harus mengikhlaskan kepergian wanita yang dicintai.

Novel ini menggunakan alur maju, membuat pembaca penasaran apa yang akan terjadi di bagian berikutnya. Tokoh "Aku" digambarkan oleh penulis sebagai memiliki perasaan rahasia dengan wanita yang diinginkan. Meskipun ada perasaan cinta, "Aku" belum berani mengungkapkannya kepada "Kamu". Selama berjam-jam dan hari-hari, karakter "Aku" terus memendam rasa cintanya dan belum juga memiliki keberanian untuk mengungkapkannya. Dalam dirinya, ada banyak keraguan, sehingga ia bingung untuk menemukan cara yang tepat untuk membalas rasa cintanya dengan tulus dan tetap bersama selamanya.

Dalam cerita, "Kamu" adalah seorang gadis muda yang tidak mampu menghentikan ayahnya, "Aku", untuk membunuhnya. Kemarahan sang ayah terhadap "Aku" sangat kuat, dan komunikasi terus menerus. Hal ini menyebabkan sang ayah menjadi tokoh yang baik, dan cerita menjadi lebih menarik. Kisah "Aku" bermula dari kemarahan sang ayah terhadap sang ibu, yang berujung pada penampilan sang ayah yang lebih tampan. Kisahnya juga memuat kisah cinta antara ayah dan ibu, yang membuat sang ayah menjadi pribadi yang lebih baik. Kisah cinta berakhir dengan perasaan bersalah sang ibu karena tidak mengakui cinta sang ayah padanya.

Cinta ayah kepada ibu bukan sekedar kisah cinta tapi juga kebutuhan ibu untuk bisa bersama dengan orang lain. Kebutuhan ibu untuk bersama dengan orang lain sangat diperlukan agar ibu dapat merawat ibu. Kisah cintanya juga menunjukkan bahwa sang ibu bisa dicintai dan diperhatikan oleh orang lain.

Kelebihan Novel ini:


Sampul novel adalah elemen kunci yang menarik bagi banyak pembaca, berdesain modern dan menambah daya tariknya. Namun, ada beberapa suram dan tidak rapi yang mungkin tidak cocok untuk pembaca. Novel menggunakan bahasa sederhana yang mudah dipahami pembaca, dan kata-kata tertentu dalam novel membuatnya lebih menarik bagi pembaca. Each novel contains a story or tokoh yang dapat digali dan dipahami sebagai pedoman untuk menjalani kehidupan yang lebih baik. Some tokoh dalam novel lebih menarik, dan some characters, like "Aku", digambarkan sebagai karakter yang harus mengungkapkan perasaannya tanpa dikritik. Keberadaan beberapa tokoh dalam novel lebih menarik, membuat pembaca tidak bosan saat membacanya.

Kekurangan Novel ini:


Novel "Garis Waktu" karya Fiersa Besari memiliki beberapa kekurangan yang dapat diidentifikasi, meskipun penilaian atas sebuah karya seni seperti novel dapat bersifat subjektif. Beberapa kemungkinan kekurangan dari novel tersebut antara lain adalah kurangnya pengembangan karakter, plot yang kurang menarik bagi sebagian pembaca, atau gaya penulisan yang mungkin tidak sesuai dengan preferensi pembaca tertentu. Namun demikian, penting untuk diingat bahwa setiap karya seni memiliki kelebihan dan kekurangan yang dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Beberapa pembaca mungkin menemukan novel tersebut menginspirasi dan menyentuh hati, sementara yang lain mungkin merasa sebaliknya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline