Kisah seorang laki-laki yang dibangunkan oleh burung gagak merupakan tema umum dalam novel "Garis Waktu". Penulis, yang dibangunkan oleh seekor burung gagak, menjadi lebih aktif dan mudah bergaul. Namun, sang protagonis tidak puas dengan situasinya dan memutuskan untuk pergi. Cerita ini dibagi menjadi tiga bagian: satu, dua, dan tiga, dengan bagian terakhir berupa ringkasan. Sang penulis buku ini adalah seorang YouTuber dan penulis, Fiersa Besari, memutuskan untuk membuat novel berdasarkan cerita tersebut. Novel ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2016 oleh Mediakita Jakarta dan kemudian diadaptasi menjadi film populer oleh MD Pictures. Novel ini telah menjadi buku terlaris dalam kategori terlaris Gramedia dan telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa.Novel Garis Waktu merupakan novel karya Fiersa Besari yang berkisah tentang konsep sebuah cinta yang harus dihadirkan kembali dengan topik yang cukup, dan bagaimana cara membuatnya bertahan lama. Novel ini mengajarkan pembacanya bagaimana menghadapi topi luka dengan topi kekasih milik orang lain. Dalam novel tersebut Fiersa Besari memperkenalkan tokoh bernama "Aku" yang merupakan seorang pemuda yang menjadi cinta kepada seorang pemuda bernama "Kamu". Tindakan dan interaksi tokoh dengan tokoh lain digambarkan dengan berbagai cara, mulai dari tindakan cinta hingga komunikasi di antara mereka.
Novel ini banyak menggunakan alur maju sehingga membuat pembaca merenung tentang peristiwa yang akan terjadi dalam cerita. Tokoh "Aku" digambarkan sebagai seseorang yang terus-menerus mengejar cinta, namun ia tidak mau berhenti. Kisah ini juga mengeksplorasi hubungan antara cinta dan wanita cantik, yang berujung pada terciptanya cinta yaitu cinta dan wanita yaitu wanita.
Dalam novel "Garis Waktu" dua tokoh 'Aku' dan 'Kamu' diperkenalkan sebagai tokoh antagonis. 'Aku' adalah seorang gadis muda yang tidak mampu mengungkapkan perasaannya terhadap 'Kamu' karena kurangnya keberanian dan keinginan untuk melindunginya. 'Aku' juga bergumul dengan perasaannya terhadap Kamu, yang membuatnya menjadi mitra atau perjanjian.
Selama ini, Kamu mencoba memanipulasi 'Aku' dengan membandingkannya dengan karakter lain, membuatnya merasa lebih nakal dan mengancam. Hal ini menyebabkan dia menjadi korban tindakan Kamu. Sosok Aku membutuhkan waktu yang lama hingga tahun untuk melupakan segala kenangan indah sewaktu masih bersama 'Kamu.' Pada akhirnya Sosok Aku menyadari bahwa setiap orang mempunyai kemampuan untuk mengirimkan pesan kepada seseorang, namun pesan tersebut tidak dapat tersampaikan, dan pesan tersebut tidak dapat dikirimkan sendiri. Kita juga harus bisa memahami dan berkomunikasi dengan orang-orang di sekitar kita. Dan patut dicatat bahwa 'Aku' adalah takdir di episode terbaru.
Cerita berakhir dengan Kamu menimbulkan konflik antara 'Aku' dan 'Kamu', dengan Kamu memperdebatkan hak orang lain. Namun konflik tidak menyelesaikan masalah. 'Aku' dibiarkan merasa bersalah karena tidak mengungkapkan perasaannya terhadap Kamu, dan dia harus menghadapi perasaannya dan menghadapi orang yang membuatnya semakin merasa bersalah.
Novel ini mengeksplorasi tema cinta, persahabatan, dan konsekuensi dari situasi sulit. Protagonis, 'Aku', berjuang menemukan cara untuk mengungkapkan perasaannya terhadap Kamu, sementara 'Kamu' terpaksa mengungkapkan perasaannya terhadap Kamu. Novel ini menyoroti pentingnya memahami dan mengatasi tema cinta, persahabatan, dan konsekuensi dari situasi sulit. Dengan terlibat dengan karakter dan mengeksplorasi emosi mereka, pembaca dapat memperoleh pemahaman lebih dalam tentang novel dan temanya.
Novel ini juga membahas tentang pentingnya komunikasi dan peran cinta dalam cerita. Cinta digambarkan sebagai orang yang baik, dan ceritanya diceritakan sedemikian rupa sehingga membuat karakter tersebut menjadi orang yang lebih baik. Namun, cinta tidak selalu digambarkan dengan selera humor, karena tindakan dan interaksi karakter dengan orang lain dapat mengubah persepsi mereka terhadap cinta.
Cinta bukan hanya sekedar topi yang cukup tetapi juga merupakan kebutuhan bagi seorang wanita untuk bisa peduli terhadap sesama. Cinta harus mampu memberikan rasa kepedulian terhadap orang lain, dan cinta harus mampu memberikan rasa kepedulian terhadap orang lain. Novel Garis Waktu karya Fiersa Besari merupakan kumpulan dua cerita, "Aku" dan "Kamu", yang mengangkat tema cinta dan kesetiaan, serta pentingnya persahabatan. Novel ini bertujuan untuk menjadi kisah cinta sejati, memungkinkan pembaca untuk memahami cinta yang ada dalam diri mereka dan pentingnya belajar mencintai seseorang yang lebih seperti mereka. Ini adalah tulisan yang kuat dan menyentuh hati yang akan membuat pembaca merasa memiliki dan perlu peduli terhadap orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H