Lihat ke Halaman Asli

004rosanurbaity

UIN Walisongo Semarang

Implementasi Ilmu Akuntansi Syariah dalam Dunia Kerja : Pengalaman Magang di KAP dan BMT oleh Mahasiswa Akuntansi Syariah UIN Walisongo Semarang

Diperbarui: 3 Februari 2025   12:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Penyerahan Magang dari Prodi kepada BMT Anda dan KAP BYSA 

Seiring dengan pesatnya perkembangan dunia kerja yang menuntut kompetensi tinggi, perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam mempersiapkan lulusan yang unggul dan mampu bersaing di dunia profesional. Dalam konteks ini, program magang menjadi salah satu metode efektif untuk menjembatani antara teori yang dipelajari di bangku kuliah dengan realitas dunia kerja. Program studi Akuntansi Syariah UIN Walisongo Semarang memberikan kesempatan emas untuk mengimplementasikan ilmu yang telah diperoleh selama studi melalui program magang di Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT).

Akuntansi Syariah adalah cabang ilmu akuntansi yang mengintegrasikan prinsip-prinsip syariah dalam pelaporan dan pengelolaan keuangan. Mahasiswa Akuntansi Syariah UIN Walisongo Semarang diharapkan mampu memahami konsep ini secara mendalam sekaligus memiliki keterampilan teknis yang relevan. Namun, pemahaman teoritis saja tidak cukup. Dunia kerja menuntut pengalaman praktis yang tidak dapat sepenuhnya diperoleh di dalam kelas. Oleh karena itu, program magang menjadi media pembelajaran yang sangat penting.

Magang di KAP memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mempelajari praktik audit, penyusunan laporan keuangan, dan pengelolaan pajak sesuai dengan standar akuntansi keuangan. Sementara itu, magang di BMT memungkinkan mahasiswa untuk memahami pengelolaan keuangan berbasis syariah, seperti akad murabahah, mudharabah, dan musyarakah, yang menjadi karakteristik unik lembaga keuangan syariah. UIN Walisongo Semarang mengirim dua mahasiswa untuk ditempatkan di Kantor Akuntan Publik (KAP) Bayudi Yohana Suzie Arie Cabang Semarang dan dua mahasiswa di Baitul Maal Wat Tamwil ANDA.

Kantor Akuntan Publik (KAP) Bayudi Yohana Suzie Arie merupakan tempat ideal bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan di bidang audit dan akuntansi. Dalam program magang ini, mahasiswa diberi kesempatan untuk terlibat langsung dalam proses audit keuangan, mulai dari tahap perencanaan hingga pelaporan. Mereka juga belajar tentang pentingnya kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Pengalaman ini tidak hanya memperdalam pemahaman mahasiswa tentang teori akuntansi tetapi juga melatih mereka untuk bekerja secara profesional dan sesuai dengan kode etik akuntan publik. Di KAP, mahasiswa menghadapi berbagai tantangan, seperti menganalisis laporan keuangan perusahaan yang kompleks dan menyusun dokumen audit yang akurat. Semua pengalaman ini membantu mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah.

Salah satu tempat magang yang cocok untuk mengimpletasikan nilai syariah yaitu Baitul Maal Wat Tamwil ANDA Semarang. Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) adalah lembaga keuangan mikro yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah. Magang di BMT ANDA memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam mengelola transaksi keuangan syariah. Mahasiswa mempelajari penerapan akad-akad syariah dalam berbagai produk keuangan, seperti pembiayaan usaha kecil, tabungan, dan investasi. Selain itu, mahasiswa juga diberi kesempatan untuk memahami pengelolaan zakat, infaq, dan sedekah yang menjadi salah satu ciri khas BMT. Pengalaman ini membantu mahasiswa untuk menginternalisasi nilai-nilai syariah dalam setiap aspek pengelolaan keuangan, sekaligus memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat melalui aktivitas yang sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan dan keberlanjutan.

Salah satu mahasiswa Akuntansi Syariah, yang mengikuti program magang di KAP Bayudi Yohana Suzie Arie Cabang Semarang, mengungkapkan bahwa pengalaman tersebut membuka wawasan baru tentang pentingnya ketelitian dan integritas dalam pekerjaan audit. Di sisi lain, mahasiswa yang menjalankan magang di BMT ANDA mengungkapkan bahwa pengalaman tersebut mengajarkan mereka untuk mengutamakan prinsip syariah dalam setiap keputusan keuangan.

Perbedaan utama antara KAP dan BMT terletak pada fokus kerja dan pendekatan yang digunakan. KAP lebih berorientasi pada profit dengan lingkup klien berupa perusahaan besar hingga kecil. Sementara itu, BMT mengedepankan prinsip syariah dan keseimbangan antara tujuan bisnis dan sosial, dengan fokus pada anggota komunitas lokal. Tantangan yang dihadapi pun berbeda; di KAP, mahasiswa harus mampu menghadapi tekanan kerja dengan standar tinggi, sedangkan di BMT, mahasiswa perlu memahami dan menjaga hubungan baik dengan anggota masyarakat. Dengan pengalaman ini, mereka diharapkan dapat menjadi lulusan yang kompeten, berintegritas, dan siap berkontribusi dalam pengembangan industri keuangan syariah di Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi perguruan tinggi untuk terus mendukung dan memfasilitasi program magang yang berkualitas bagi para mahasiswanya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline