Lihat ke Halaman Asli

Fiksasi Nitrogen Efisien Melalui Hubungan Rhizobia dan Tanaman Legum

Diperbarui: 12 Januari 2025   18:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Simbiosis antara bakteri rhizobia dan tanaman legum merupakan fenomena penting dalam ekosistem pertanian, terutama dalam konteks fiksasi nitrogen yang esensial bagi kesuburan tanah. Dalam buku yang berjudul "Fiksasi Nitrogen Oleh Mikroorganisme", dengan penulis yaitu Dr. Kukuh Munandar, M.Kes, membahas secara mendalam mengenai interaksi mutualistik ini, khususnya pada bab 3 yang berfokus pada "Simbiosis Rhizobia dan Tanaman Legum".

Peran Rhizobia dalam Fiksasi Nitrogen

Rhizobia adalah kelompok bakteri tanah yang memiliki kemampuan unik untuk menambat nitrogen bebas dari atmosfer ketika bersimbiosis dengan tanaman legum. Nitrogen merupakan unsur vital bagi pertumbuhan tanaman karena menjadi komponen utama dalam asam amino, protein, dan asam nukleat. Meskipun atmosfer bumi mengandung sekitar 78% nitrogen, bentuk gas nitrogen (N₂) tidak dapat langsung dimanfaatkan oleh tanaman. Di sinilah peran rhizobia menjadi krusial, karena mereka mengonversi nitrogen atmosfer menjadi amonia (NH₃) yang kemudian diubah menjadi bentuk nitrogen organik yang dapat diserap oleh tanaman.

Mekanisme Simbiosis Rhizobia dan Tanaman Legum

Proses simbiosis antara rhizobia dan tanaman legum dimulai dengan interaksi kimiawi antara akar tanaman dan bakteri. Akar tanaman legum mengeluarkan senyawa flavonoid yang menarik rhizobia di sekitar zona perakaran. Sebagai respons, rhizobia menghasilkan faktor Nod (nodulation) yang memicu perubahan morfologi pada rambut akar, menyebabkan pengeritingan dan pembentukan benang infeksi. Melalui benang infeksi ini, rhizobia memasuki sel-sel korteks akar dan merangsang pembentukan bintil akar (nodul). Di dalam bintil inilah rhizobia berdiferensiasi menjadi bentuk bakteroid yang aktif dalam fiksasi nitrogen. Proses ini melibatkan enzim nitrogenase yang mengkatalisis konversi N₂ menjadi NH₃. Aktivitas enzim ini sangat sensitif terhadap oksigen; oleh karena itu, dalam bintil akar terdapat leghemoglobin, pigmen yang berfungsi mengikat oksigen untuk menjaga kondisi mikroaerob yang optimal bagi kerja nitrogenase.

Manfaat Simbiosis bagi Pertanian

Simbiosis antara rhizobia dan tanaman legum memberikan manfaat signifikan dalam praktik pertanian. Dengan adanya fiksasi nitrogen biologis ini, kebutuhan akan pupuk nitrogen sintetis dapat dikurangi, sehingga menurunkan biaya produksi dan dampak lingkungan. Selain itu, setelah masa tanam legum, residu tanaman yang kaya akan nitrogen dapat meningkatkan kesuburan tanah, memberikan efek positif bagi tanaman non-legum yang ditanam berikutnya. Oleh karena itu, integrasi tanaman legum dalam rotasi tanaman atau sebagai tanaman penutup tanah menjadi strategi yang efektif dalam manajemen kesuburan tanah secara berkelanjutan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Simbiosis

Efektivitas simbiosis antara rhizobia dan tanaman legum dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:

  • Spesifisitas Inang dan Bakteri: Tidak semua rhizobia kompatibel dengan semua jenis legum. Kesesuaian antara spesies rhizobia dan tanaman inang menentukan keberhasilan pembentukan bintil dan fiksasi nitrogen.
  • Kondisi Lingkungan: pH tanah, ketersediaan nutrisi, suhu, dan kelembaban mempengaruhi aktivitas rhizobia dan pembentukan bintil akar. Misalnya, tanah dengan pH terlalu asam atau basa dapat menghambat pertumbuhan rhizobia.
  • Ketersediaan Nitrogen dalam Tanah: Kadar nitrogen yang tinggi dalam tanah dapat menurunkan aktivitas fiksasi nitrogen oleh rhizobia, karena tanaman cenderung menyerap nitrogen yang sudah tersedia daripada membentuk simbiosis.

Aplikasi dalam Pertanian Modern

Pemanfaatan inokulan rhizobia komersial telah menjadi praktik umum untuk meningkatkan fiksasi nitrogen pada tanaman legum, terutama di lahan-lahan yang miskin nitrogen atau pada tanah yang belum pernah ditanami legum sebelumnya. Penggunaan inokulan yang tepat dapat meningkatkan hasil panen dan kualitas tanaman legum, serta memberikan manfaat jangka panjang bagi kesuburan tanah. Selain itu, pemahaman mengenai interaksi antara rhizobia dan legum membuka peluang bagi pengembangan varietas tanaman yang lebih efisien dalam fiksasi nitrogen, yang dapat berkontribusi pada pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline