Lihat ke Halaman Asli

Dilema Perempuan Memasuki Peran Publik Perspektif Kesetaraan Gender, Mahasiswa KKN RDR 77 UIN walisongo Semarang Adakan Webinar Gender

Diperbarui: 6 November 2021   12:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok KKN RDR 77

Mahasiswa kuliah kerja nyata reguler dari rumah UIN walisongo semarang adakan webinar dengan tema "IMPERFECT: Dilema Perempuan Ketika Memasuki Peran Publik Dalam Perspektif Gender"

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober 2021 melalui platform Google meet. 

Menurut seketaris kelompok 4 KKN kegiatan webinar Gender ini bertujuan untuk membangun, mengedukasi dan memupuk kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kesetaraan gender. 

"Tema dalam webinar gender ini menarik untuk dibincangkan karena memiliki relevansi antara situasi mahasiswa terutama perempuan yang saat ini mengalami dilema karena tidak lama lagi memasuki peran publik setelah lulus dari perguruan tinggi nanti." Ujar Gatari

Webinar tersebut di isi oleh narasumber yang juga seorang dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Walisongo semarang, Anthin Latifah, M. Ag. Acara tersebut diikuti oleh kurang lebih 50 peserta dari berbagai kalangan. 

Dalam acara tersebut juga, Dosen Pembimbing Lapangan kelompok 4, Hafidha asni akmalia, M. SC, memberikan sambutan yang berisi ucapan terimakasih setinggi-tingginya kepada pemateri dan partisipan yang berkenan hadir serta tak ketinggalan kepada teman-teman kkn rdr 77 kelompok 4 yang telah mempersiapkan segalanya dengan baik.

Menurutnya tema webinar kali ini cukup menarik dan sangat pas terutama untuk para mahasiswa yang sebentar lagi akan memasuki peran publik. 

Anthin Latifah M. Ag selaku pemateri webinar ini juga menerangkan pengertian Gender, posisi perempuan dalam lingkungan sosial, dan memberikan motivasi kepada perempuan yang akan memasuki peran publik.

"Perempuan yang akan memasuki peran publik biasanya akan mengalami insecure karena beberapa faktor diantaranya adanya ajaran agama yang harusnya dipahami secara kontekstual namun hanya dipahami sebatas tekstual saja sehingga mindset bahwa perempuan ada dibawah kekuasaan laki-laki sudah terkotakkan oleh dogma yang berkembang kemudian faktor lain yaitu adanya peta sistem kelamin, budaya serta tidak confident (faktor dari perempuan itu sendiri yang merasa tidak percaya diri ketika diberi tanggung jawab lebih). Namun, ada upaya yang bisa dilakukan perempuan menghadapi dilema tersebut. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan menerapkan teologi kebebasan dengan tetap memperhatikan nilai agama serta kemaslahatan", jelasnya

Setelah penyampaian materi selesai seperti biasanya dilanjutkan dengan sesi diskusi tanya jawab seputar tema yang diangkat dalam  webinar kali ini. Para partisipan sangat antusias dalam bertanya dan ingin mendapatkan ilmu dari jawaban narasumber yang ahli dalam bidangnya, sehingga webinar ini menjadi wadah untuk mencari ilmu serta mencari solusi atas masalah mengenai Kesetaraan Gender Perempuan ketika memasuki peran publik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline