Dalam Budidaya ikan ada banyak ikan yang sudah di budidaya terutama ikan hias dan konsumsi untuk dijual kembali ke pasaran entah itu di dalam negri ataupun di ekspor keluar negri salah satu ikan hias di indonesia yang sering di ekspor keluar negri adalah ikan cupang.
Dengan metode yang mudah dan tidak ribet serta ramah dikantong dan cupang sudah banyak dibudidaya oleh para penghobi yang iseng ataupun pembudidaya yang sudah ahli.
Berbudidaya ikan cupang bisa menjadi salah satu peluang usaha sampingan untuk meningkatkan produktivitas. Ikan Cupang (Betta sp) pernah naik daun di tengah masyarakat awam.
Hal ini dikarenakan ikan cupang sekarang mempunyai berbagai kombinasi warna yang indah dan perawatan nya pun sangat mudah, bisa dibilang ikan cupang ini ikan yang tahan banting dan sekarang sudah menurun dikarenakan banyak nya pembudidaya baru yang menjatuhkan harga jual pasaran demi menarik konsumen, dengan menurun nya peminat dan pembudidaya yang bangkrut tentu ini bisa menjadi peluang yang bagus jika hanya dijadikan sebagai usaha sampingan.
Cara budidaya ikan cupang :
Persiapan Wadah Budidaya :
- Baskom atau kolam kecil dengan ketinggian beriksar antara 30-50 cm.
- Isi wadah dengan air jernih sebanyak 2/3 ketinggian wadah.
- Tambahkan garam ikan sejumput
- Masukkan 1-2 lembar daun Ketapang
- Lalu Tambahkan tanaman air yang mengapung
- Setelah semuanya dilakukan, air dalam wadah di endapkan selama 1-2 hari
Pemilihan Indukan Berkualitas
- Indukan Ikan Cupang yang sudah siap kawin biasanya berumur 4 bulan keatas
- Cupang Betina biasanya berwarna kusam atau tidak secerah jantan dan mereka biasanya pasif
- Memiliki perut yang membulat dan buncit serta terlihat telur di bagian bawah dekat anus, dasi nya pendek.
- Cupang Jantan Memiliki warna yang cerah dan aktif, tubuhnya lebih ramping dan mempunyai dasi yang panjang serta ujung atas dan bawah ekor simetris lurus
Pemijahan dan Penetasan :
Setelah wadah dan induk telah siap maka kita akan masuk ke proses pengkawinan pertama yaitu mensatukan indukan di wadah besar yang sama tapi dipisahkan jika si jantan sudah membuat sarang. Hal ini dilakukan agar jantan dan betina berkenalan lebih dulu dan bisa beradaptasi satu sama lain.
- Biarkan Cupang Jantan di wadah yang besar
- Masukan botol aqua isi air sesuai dengan volume air di wadah besar dan masukan si betina di aqua tersebut.
- Tunggu beberapa hari hingga si jantan membuat sarang yang berupa buih kecil mengapung
- Lalu keluarkan induk betina secara hati hati dari aqua tadi dan keluarkan aqua tersebut.
- Pemberian bisa dilakukan dua sampai tiga kali sehari dengan kutu air (Daphnia Moina)
- Setelah tiga hari cek kembali sarang dan lihat apakah sudah ada telur, jika ada maka pisahkan si betina dengan si jantan, tapi jika telur masih dirasa belum banyak dan perut si betina masih besar biarkan sehari lagi.
- Setelah pemisahan betina dan jantan biarkan jantan yang mengurusi Larva cupang sampai satu minggu, berikan pakan berupa kutu air dengan rutin dua kali sehari agar larva bisa cepat besar.
- Setelah Larva Cupang berumur satu sampai dua minggu maka ambil indukan jantan dan biarkan larva tersebut di wadah besar bekas mereka tumbuh sampai umur satu bulan.
Pendederan :
- Siapkan Wadah Dengan Ukuran 120x50x50cm yang terkena cahaya matahari
- Penggantian air dilakukan setiap tiga minggu sekali hanya 2/3 air yang diganti
- Pemberian pakan berupa cacing sutra dan kutu air (daphnia magna/moina)
- Setelah berumur tiga bulan lakukan sortir antara cupang betina dan jantan
- Sortir Cupang satu per satu di wadah yang berbeda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H