Integrasi sosial adalah proses di mana individu-individu dari beragam latar belakang, seperti etnis, agama, budaya, dan lapisan sosial, berinteraksi dan berintegrasi dalam masyarakat secara harmonis. Hal ini mencakup penerimaan, penghargaan, dan partisipasi aktif dari semua anggota masyarakat dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik. Integrasi sosial yang baik dapat memperkuat persatuan dan stabilitas suatu masyarakat.
Ancaman terhadap integrasi sosial dapat berasal dari berbagai faktor, termasuk:
Konflik antar etnis, agama, atau kelompok budaya yang dapat memicu ketegangan dan pemisahan antar komunitas.
Diskriminasi dan ketidakadilan sosial yang mengakibatkan ketidaksetaraan dalam akses terhadap sumber daya dan peluang.
Ketidakseimbangan ekonomi yang memperkuat kesenjangan sosial antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Benar, larangan penggunaan jilbab di Bali bisa berpotensi mengancam integrasi sosial. Hal ini karena larangan tersebut dapat menimbulkan ketegangan antara kelompok yang mengidentifikasi diri dengan agama Islam dan mayoritas Hindu di Bali. Pembatasan terhadap kebebasan beragama dan berpakaian bisa menyebabkan perpecahan dan konflik antar kelompok, mengganggu harmoni dan kesatuan dalam masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk mempromosikan toleransi dan keberagaman agama serta memastikan bahwa kebebasan beragama dihormati di seluruh wilayah, termasuk di Bali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H