Remaja merupakan kelompok usia yang sangat rawan terhadap perubahan sikap dan perilaku, sehingga pendidikan lingkungan sangat penting dalam membentuk kesadaran lingkungan pada remaja. Pendidikan lingkungan dapat membantu remaja memahami pentingnya menjaga lingkungan dan memberikan mereka pengetahuan tentang cara menjaga lingkungan yang baik. Selain itu, pendidikan lingkungan juga dapat membantu remaja mengembangkan sikap peduli terhadap lingkungan dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai tersebut.
Salah satu cara yang efektif untuk membentuk kesadaran lingkungan pada remaja adalah dengan melibatkan mereka dalam kegiatan-kegiatan yang melibatkan lingkungan, seperti penghijauan, membersihkan pantai atau sungai, dan pengelolaan sampah. Selain itu, pendidikan lingkungan dapat dilakukan melalui program-program pelatihan dan penyuluhan yang disesuaikan dengan kebutuhan remaja. Program tersebut dapat dilakukan secara individu atau kelompok dengan menggunakan metode yang menarik dan interaktif.
Selain itu, penting bagi pendidik dan orang tua untuk menjadi contoh dalam menjaga lingkungan dan mengajarkan nilai-nilai lingkungan yang baik kepada remaja. Dalam hal ini, peran model sangat penting dalam membentuk sikap dan perilaku remaja terhadap lingkungan. Jika pendidik dan orang tua dapat menjadi contoh yang baik, maka remaja juga akan lebih mudah untuk memahami dan menginternalisasi nilai-nilai lingkungan.
Pendidikan lingkungan memilliki berbagai tujuan dalam pelaksanaanya. Braus & Wood (1994:6) menjelaskan bahwa pendidikan lingkungan ialah proses yang bertujuan pada pengembangan masyarakat dunia yang menyadari dan peduli tentang keseluruhan lingkungan dan masalah terkait, dan yang memiliki pengetahuan, sikap, keterampilan, motivasi, dan komitmen untuk beraksi secara individual dan kolektif terhadap solusi dari masalah saat ini dan pencegahan yang baru. Menjaga lingkungan secara aktif dan merasa bertanggung jawab untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan merupakan tujuan utama pendidikan lingkungan. Berbagai objek dalam pendidikan lingkungan yang dapat dikembangkan seperti komponen pendidikan lingkungan berdasarkan UNESCO dalam Deklarasi Tbilisi (1977) ialah:
a. Kesadaran, membantu kelompok sosial dan individu memperoleh kesadaran dan kepekaan terhadap keseluruhan lingkungan dan masalah yang terikat
b. Sikap, membantu kelompok sosial dan individu memperoleh seperangkat nilai dan perasaan peduli terhadap lingkungan dan motivasi untuk aktif berpartisipasi dalam perbaikan lingkungan dan perlindungan
c.Keterampilan, membatu kelompok sosial dan individu memperoleh keterampilan untuk memgidentifikasi dan memecahkan masalah lingkungan
d. Partisipasi, memberikan kelompok sosial dan individu kesempatan untuk terlibat secara aktif di semua tingkatan dalam bekerja menuju penyelesaian masalah lingkungan. Pendidikan lingkungan jika diterapkan dengan baik maka akan membentuk pebelajar sadar dan peduli pada lingkungan baik disemua usia.
Kesadaran, sikap, keterampilan dan partisipasi menjadi poin penting bagi penerapan pendidikan lingkungan. Pada tiap poin tersebut memiliki dampak positif bagi lingkungan yang dapat membentuk karakter pebelajar
Perlu stimulasi yang baik dan optimal sesuai dengan perkembangan anak. Melalui stimulasi tersebut maka tujuan dari pendidikan lingkungan ini dapat berhasil dan menjadi pembentukan perilaku positif bagi anak. Anak-anak akan menjadi generasi yang peduli pada lingkungan yang dapat diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H