Lihat ke Halaman Asli

Meilani Agripela

Newbie Writer

Ketumpang Air, Si Gulma Yang Memiliki Segudang Manfaat

Diperbarui: 11 Oktober 2023   07:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketumpang Air / Sirih Cina (Disway)

Kamu pasti tidak asing dengan tanaman liar yang sering kali terlihat di pekarangan rumah ini kan readers? Ya, ini adalah Ketumpang Air atau Sirih Cina (Peperomia pellucida). Tanaman ini selain tumbuh di pekaranga rumah juga dapat ditemukan di pinggiran parit, tanggul sawah, dibalik batu, hingga tempat-tempat lembab. Ciri-ciri ketumpang air yaitu memiliki tinggi sekitar 15 hingga 45 cm, berbatang sukulen atau berair, daun hijau berkilau dan tebal tetapi lunak. Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (11/3/2022), tanaman ketumpang air biasanya seringkali dianggap gulma oleh para petani karena tumbuh di antara tanaman budidaya. Meski dianggap gulma, Ketumpang Air ternyata memiliki segudang manfaat untuk kesehatan lho readers!

Bukan hal baru, tanaman ini sudah digunakan sebagai obat tradisional. "Tumbuhan sirih cina secara tradisional telah dimanfaatkan dalam mengobati beberapa penyakit seperti abses, bisul, asam urat, radang kulit, penyakit ginjal dan lainnya," terang Kaprodi Pengobatan Tradisional Tiongkok (PTT) Anindini Winda Amalia, S.Kep. Ns., M.Si. Ketumpang air memiliki banyak manfaat karena memiliki kandungan anti-kanker, antioksidan kuat, dan anti-inflamasi. Selain bermanfaat sebagai obat herbal, berikut manfaat lain yang terdapat pada tanaman Ketumpang Air: 

  • Mencegah kanker
  • Antidepresan
  • Antibakteri
  • Mempercepat pemulihan patah tulang 
  • Mengobati jerawat 
  • Meningkatkan kesehatan pencernaan 
  • Menurunkan kadar kolesterol dalam darah 
  • Mengobati asam urat 
  • Mengobati sakit kepala 
  • Mengatasi luka memar dan bengkak
  • Obat untuk penyakit ginjal

Nah, setelah mengetahui begitu banyak manfaat pada Ketumpang Air, jangan langsung buang tanaman ini di pekarangan rumah mu ya! 

Untuk cara mengkonsumsinya pun mudah kamu dapat merebus, dibuat jus ataupun langsung dimakan sebagai lalapan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline