Mohon tunggu...
Amozt
Amozt Mohon Tunggu... -

Seorang pria biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Politik

Strategi Memenangkan Ahok (DKI 1)

16 Maret 2016   14:34 Diperbarui: 5 April 2016   10:18 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Semoga tulisan ini memberikan sedikit inspirasi kepada para relawan Ahok dimana saja…

(mohon maaf baru belajar menulis dan beropini)

Seolah melawan segala takdir, fenomena Ahok tidak akan pernah sepi untuk diperbincangkan dimana saja, dan yang paling penting seolah Ahok ini merupakan simbol perjuangan rakyat biasa melawan kekuasaan yang korup, memberi pelajaran bagi para pelawan hukum dan mencundangi para pemalas, serta juga merupakan bentuk nyata revolusi segala bidang demi kemajuan DKI Jakarta & negeri tercinta ini secara luas.

Fenomena Ahok ini sebetulnya biasa saja, mengapa begitu? Karena negeri ini sudah terbiasa dengan ketidakberesan dan ketidakbecusan dalam bidang apapun, terlalu lama dalam keadaan salah & terbawa angin tak berpijak bumi, diman yang salah karena sudah “biasa” menjadi benar, apa yang benar bila bertentangan dengan hasrat dan nafsu pribadi – kelompok, dalam sekejap akan menjadi bersalah! Bahwa apa yang seharusnya menjadi standarisasi & keharusan menjadi sesuatu yang tabu, melawan arus, pemberontak, arogan, atau istilah yang cukup tren lalu yaitu “koppig” (kepada kekuasaan semu?) Sungguh ajaib!

Ahok adalah seorang figur yg banyak dibenci (walau lebih amat banyak lagi yg mendukung)  dan untuk memenangkan Ahok kembali menjadi DKI-1 sungguh tidaklah mudah, dibutuhkan berbagai macam strategi baik politik, ekonomi, sosial, maupun teknologi. Siapkah para relawan Ahok baik mental, pikiran dan fisik?

Perlunya tim relawan teman Ahok juga mendeklarasikan “TEMAN TANPA PAMRIH” (#TTP) dalam bekerja maupun bila nanti Ahok berhasil terpilih kembali. Caranya? Buat segala sesuatu itu terbuka dan terang, sesuatu yang terang dan terbuka, niscaya sulit untuk berkompromi didalam gelap bukan? Lha wong terang semua hehehe…..Hal ini juga untuk menyatakan serta memperlihatkan komitmen tegas kepada masyarakat luas, bahwa gerakan relawan ini murni tanpa embel-embel pamrih atau apapun juga, sehingga masyarakat DKI & luas akan semakin yakin dan percaya atas tujuan mulia tsb. Ingat! bukan rahasia umum lagi bila parpol melakukan tindakan sebaliknya.

 Menangkan hati rakyat DKI, yakinkan mereka dengan tindakan nyata! Tindakan para relawan mungkin tidak akan ada balas jasanya (secara materi), namun percayalah bahwa hadiah terbesar bagi para relawan adalah kepercayaan rakyat, contoh gerakan moral serta pendobrak jalan yang seolah tidak punya pilihan lain, dan nama para relawan akan tertoreh dalam sejarah bangsa ini sebagai pemuda-pemudi pengubah arah perjuangan bangsa tercinta ini! WOW lebih keren kan….???

Tahap pengumpulan KTP agar dibuatkan sistem yang lebih mudah, cepat dan sederhana, misal dgn cara mengisi data via online (website / app) ataupun via offline yang tersedia di semua outlet (toko retail), hingga lingkungan rumah para relawan Ahok. Fotocopy KTP cukup dengan memfoto KTP dengan menggunakan kamera HP misalnya. Tempat pengumpulan pun agar bisa dibuatkan semakin terjangkau masyarakat, misal di lingkungan pasar baik tradisional maupun modern, terminal bis, stasiun kereta, komplek perkantoran & bisnis, lingkungan café dan hiburan, daerah tempat wisata (waktu tertentu saja), hingga ke lingkungan perumahan dan sistem jemput data (tidak semua orang melek teknologi), selama tidak melanggar UU. Buat mudah dan terjangkau merupakan sesuatu yang masih langka dinegri ini. Simple is a best way!

Selain pengumpulan KTP dari warga kota DKI, sebaiknya para relawan harus juga mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan non politik, seperti para tokoh agama, kelompok masyarakat, organisasi swasta, para seniman, wartawan, olahragawan, akademisi, para karyawan, komunitas muda, kalangan pengusaha, media masa, dll hingga ke tingkat kelurahan, RT / RW. Setidaknya dari yang terdata itu bisa diberikan informasi terbaru mengenai apa yang menjadi kebutuhan kelompok masyarakat tsb sehingga bisa menjawab tantangan / solusi dimasa mendatang bila Ahok terpilih menjadi DKI-1 kembali. Dengan sendirinya tingkat kedekatan Ahok (diwakili para relawan teman Ahok) bisa menjadi perekat dan memastikan kemantapan hati calon pemilih dalam memilih Ahok nanti.

Perlunya dibentuk organisasi yang lebih terstrukur, baik dari level tertinggi hingga terbawah. Tujuannya agar pembagian tugas menjadi lebih efektif dan efisien, siapa penanggung jawab, dan lain-lainnya termasuk divisi-divisi pendukungnya (hukum, komunikasi, IT, anggaran, strategi, keamanan, dlsbg) hingga ranting terluar (pengawas), termasuk pencegahan terhadap internal relawan bodong alias punya tujuan mengembosi / memberikan efek negatif terhadap relawan Ahok.  Pada saat persiapan dan pelaksanaan pemilihan serentak, sudah membekali para relawan lapangan dengan informasi lengkap jumlah pemilih yang mendukung Ahok dilingkungan tugas mereka, kesiapan akomodasi hingga acara benar-benar selesai, termasuk kebutuhan komunikasi yang selalu online dengan Ahok center sebagai pusat data nantinya.

Perlu dibuatkan SOP secara detil, pelatihan & simulasi maupun aplikasi serta hasil quick count sederhana dalam rangka persiapan pelaksanaan pemilihan dengan cara berkordinasi dgn tim pengawas, saksi, pencatat, pengkomunikasi, pengirim data, keamanan, hingga pendukung teknis bila terjadi hal diluar perkiraan. Jangan juga dilupakan untuk tim pencegahan untuk mengantisipasi “serangan fajar” sebelum hari pemilihan dengan cara selalu berkomunikasi dgn pusat data.

Perlu dibuatkan semacam sistem broadcast message via berbagai macam aplikasi  sosial media & chatting, dimana tujuannya untuk terus mengupdate segala kebijakan, rencana maupun solusi masalah dari Pemprov DKI (Ahok) & teman Ahok, agar calon pemilih tidak kehilangan berita dan bahkan bisa meneruskan informasi tsb kepada lingkungannya baik di rumah / media sosial yang bersangkutan. Termasuk pembuatan informasi penting terbaru, jargon, meme, stiker, audio & video kreatif, talk show, acara musik, temu santai para pendukung, pelatihan dan bimbingan materi jubir & juru kampanye, kegiatan sosial yang langsung menyentuh rakyat DKI, kunjungan sosialisasi ke tingkat RT/RW, dan masih banyak lagi. Gerakan sosial tanpa pamrih amat sangat dahsyat pengaruhnya. Tidak usah memberikan sesuatu dengan misalnya “jangan lupa pilih Ahok ya…!” basiiii ahhh….

Cara mendapatkan dana pun bisa langsung membuka account yang terpercaya dan teraudit dengan terbuka dan transparant, sehingga para donatur tidak akan merasa sia-sia mendukung perjuangan relawan teman Ahok. Begitupun dalam hal penjualan souvenir, peralatan pendukung dan lain sebagainya agar menggunakan harga yang sama disemua both, baik offline maupun online misalnya. Bentuklah manajemen keuangan & auditor yang andal dan terpercaya serta dapat dipertanggung jawabkan kehadapan publik. Mungkin akan lebih banyak kerugian pribadi / kelompok, tapi tidak ada perjuangan tanpa pengorbanan bukan?

Komunikasi dengan rakyat DKI perlu kejujuran serta kelugasan dalam menyampaikan informasi, jangan terpancing mengeluarkan pernyataan apapun bentuknya, yang menimbulkan kontroversi baik internal, maupun kepada calon lainnya baik perorangan maupun partai. Jangan berikan celah sedikitpun sehingga bisa menyerang para relawan. Lakukan semua dengan cara yang elegan dan taktik nan cerdik. Segala isu tentang SARA baik kepada Ahok & teman Ahok, tanggapi dengan santai saja khas anak muda (EGP-in) Katakan ya bila ya, dan katakan tidak bila memang tidak, lebih dari itu merupakan kebohongan publik. Jangan berasumsi, jangan mengambil kesimpulan sendiri serta jangan memutuskan sendiri, ingat lawan para relawan adalah kelompok yang sudah puluhan tahun mengerti “semua jalan” untuk mencapai tujuan mereka. Kehormatan perlu dijaga terus, jangan sampai rusak susu sebelanga karena nila setitik!

Perbedaan mencolok antara relawan dan parpol adalah dari banyaknya kepentingan dan figur berbeda. Pastikan teman Ahok HANYA mempunyai SATU KEPENTINGAN SAJA,  jangan salah, kepentingan paling utama para relawan adalah KEMAJUAN RAKYAT DKI JAKARTA! Para relawan muda mempunyai gagasan orisinil, cepat, apa adanya, revolusioner, paham teknologi dan semangat yang membara pantang meyerah. Penting adanya bila semua itu diberikan kepada individu-individu dalam relawan yang mempunyai kemampuan yang sesuai dalam melakukan tugasnya masing-masing. Parpol akan mempunyai kepentingan yang berbeda macam, dan disitulah salah satu titik kelemahan mereka. Pastikan bahwa tujuan baik visi dan misi serta SOP dalam perjuangan ini mempunyai kesamaan dan kepentingan yang sama yaitu RAKYAT DKI khususnya dan RAKYAT REPUBLIK INDONESIA pada umumnya. Perjuangan para relawan akan menjadi contoh dan trend setter dimasa mendatang. Ahhh….segerrrrr…

Aliansi juga perlu dibentuk dengan yang lain, walau berbeda nama tapi terimalah mereka yang mempunyai tujuan dan kepentingan yang sama. Jangan kompromi terhadap “jalan keluar” yang mempunyai timbal balik diujung sana. Para senior biasanya berpikiran lebih logis dan pengalaman, terima yang segala sesuatu yang baik dan tegas menolak terhadap yang tidak sesuai dengan tujuan awal.

Akhirnya harapan dan doa saya kelak, adalah akan munculnya banyak tokoh pendobrak pintu “kebodohan & kemalasan”, baik dari perorangan maupun parpol yang kembali ke cita-cita luhur bangsa ini, menuju keadilan, kemakmuran, kesejahteraan dan berkebangsaan Indonesia yang kuat di mata dunia. Saya rasa pada akhirnya Tangan Tuhan-lah yang akan memutuskan, Tuhan yang memberi, Tuhan juga yang akan mengambil, tak akan pintu tertutup bila Tuhan membukanya, dan tidak ada pintu terbuka bila Tuhan telah menutupnya.

Tugas kita adalah memberikan garis perjuangan yang tegas dan jelas, memberikan berbagai warna kehidupan yang saat ini hanya warna kelabu saja, kobarkan semangat perjuangan untuk rakyat yang tidak mampu sekolah, tidak terjangkau kesehatannya, terancam keselamatannya, kekurangan gizi, hidup dibawah garis kehidupan layak, perjuangan untuk DKI yang modern namun tetap bernurani seperti julukannya IBU KOTA REPUBLIK INDONESIA – JAKARTA.

“….karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” (Bung Karno).

Maju Terus Demi Bangsa!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun