Mohon tunggu...
Ria Hapsari Dewi
Ria Hapsari Dewi Mohon Tunggu... -

Menyukai Bau Basah Tanah pada Hujan Pertama

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Maka Biarkanlah

30 Mei 2012   14:06 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:35 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak cukup kata
Tak cukup kalimat
Serentetan suara hati pun kau malah jengah
Serupa tindakan kau juga tak suka
Dekap kelam aku bisu
Tidak lagi ada
Usaha pun tak mengubah arti
Jejak lunglai kuhapuskan
Sudahi saja
Berdiriku sudah tak lagi jejak
Tegap kukukuhkan irama
Kutinggalkan dan biar selesai
Bukan karena tak mau
Tapi sudah di ujung paling ujung
Aku berhenti
Sulit bagiku memaksa maju
Sebab di hatimu sudah tak ada celah
Cerai hati bertautkan duri
Percuma aku meminta
Menurunkan ego dan mengais-ngais
Sisa-sisa pun telah hangus
Redam redup
Biar kusingkirkan semua
Kalau tak bisa
Biar saja ku lepas nyawa hati
Bernafas tanpa jiwa
Boneka bahkan berkilau lebih cantik
Tapi bisa apa
Biarlah ini pada akhirnya
Maka biarkanlah
Kutumpahi diri dengan alkohol abadi
Terbakar bersama rasa yang kau tolak
Aku.. Jiwaku binasa
Sejauh aku masih hidup dengan begini
Maka biarkanlah

09 Maret 2012
06.50 PM

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun