Tidak ada bulan. Lautan surutkah? Atau ombaknya semakin meninggi? Segalanya arbitrer. Dan aku merancukan hati. Biar searah.
Artikulatifmu meremang. Akustikmu kosong. Dan aku.. Mendapati auditoris yang penuh diksi ganjil. Kau mengacaukan segala sistem bunyi.
Distorsimu ini. Salahkah kuterjemahkan? Hingga kini aku mengabur. Menjadi sosok yg tak tegas.
Segala semantik serabutan. Kacau. Tak teratur. Dan aku pun semakin tak tahu harus apa. Tak ada pembentukan makna yg stabil. Tak ada penuntun
Sekarang sekmental tak lagi sejalan dg leksikal. Dan suprasekmental menjadi raja tinggi. Sok penuh tekanan dan intonasi yang tak penting.
Menghirup sisa udara dalam bahasanku. Semoga lega. Biar bisa tenang. Biar bisa terangkai tulisan yang benar, sehingga fonetikku jujur. Lugu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H