Mohon tunggu...
Ria Hapsari Dewi
Ria Hapsari Dewi Mohon Tunggu... -

Menyukai Bau Basah Tanah pada Hujan Pertama

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kebahagiaanku

30 Mei 2012   16:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:35 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengawali hariku dengan tersenyum pada langit
Lalu menyapa bumi yang mulai menua
Kadangkala aku ditertawai angin
Seringkali bisu pohon menemaniku berjalan
Dalam keheningan pagi aku bernyanyi
Dalam kesenyapan pagi aku bercerita
Pada langit, pada bumi, pada angin, pada pohon
Pada semua yang hidup dan tumbuh
Aku tidak sendirian mencerna pagi
Ku tatap asap teh yang mengepul di depanku
Ku pandang cangkir teh yang diam di depanku
Ku lihat teh hitam itu tersenyum
Aku menyapa
Dunia ini indah dengan warnanya sendiri
Aku tersenyum
Duniaku, kesepian, kesendirian
Bukan milikku
Disini,
Meski tanpamu, aku akan hidup
Aku akan tersenyum
Aku akan menyapa semuanya
Semuanya yang ada
Kubincangkan banyak hal pada dunia
Pada dinding-dinding dingin yang angkuh
Kusentuhkan tanganku pada besi-besi berkarat
Kunyanyikan lagu-lagu lalu
Usang tapi tak apa
Aku akan terus berbincang
Pada mereka ku sapa dunia
Pada mereka ku tengkarkan apa-apa yang salah
Pada mereka ku debatkan sisa-sisa cerita
Pada mereka ku sapa dunia
Ku sapa dunia dalam rambah pikirku
Ku sapa dunia dalam kungkung imajiku
Ku sapa semua..
Semua kecuali cinta pada kekasih
Kecuali cinta pada kekasih
Ya, aku berhenti menyapa cinta
Tidak akan berbincang
Kutinggalkan di sudut bersama setumpuk kisah
Tidak ingin menangis
Tidak harap lagi luka
Biar saja tanpa cinta pada kekasih ku sapa dunia
Sebab dengan begini aku akan baik-baik saja
Dengan begini semua terfatamorganakan
Dalam bingkai yang bisa ku pilih sendiri
Dengan begini bisa ku sapa dunia dengan senyum

09 Maret 2012
12.00 PM

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun