Dalam biduk sunyi
Ku ayuh sendiri
Dengan kedua tangan
Gerak-gerik sampan
Tibalah raga wadak
Di pulau tak berkehendak
Kabarnya di tanah ini
Gemah ripah loh jinawi
Kayu mati jadi hidup
Lampu mentari tak pernah redup
Katanya : “Tanah surga”
Menjadi rebutan para raja
Betapa kaget ketika
Aku masuk berjumpa
Raja setengah siuman
Dari tidur setengah nyaman
Di sampingnya ada dayang-dayang
Mengipasi dengan bayang-bayang
Ambisi yang tak pernah padam
Selama ini terpendam
Aku kasihan melihat raja
Diam tanpa suara
Ia terlihat bergerak
Namun tanggal dari kehendak
Bagaimana nasib rakyat
Tanah kaya tapi melarat
Mereka tertimpa amnesia
Akibat janji jadi busa
Lahir terlihat mengantuk
Masalah semakin menumpuk
Ingin sekali tidur nyenyak
Kondisi semakin tak enak
Kemana harapan berlabuh
Jika raja berselingkuh
Dengan dayang-dayang ambisius
Bagai serigala rakus
Sungguh aku kasihan
Sekadar kasih hanya kelemahan
Maka aku tatap wajah langit
Sambil tertatih aku bangkit
Wahai rakyat setengah siuman
Jauhkan lambung dari dipan
Menjadi bangkit setegar gunung
Atau menjadi katak dalam tempurung?
Telah tiba sekarang
Bangun dari tidur panjang
Berjuang menuju harapan,
Atau bahagia dalam angan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H