Mohon tunggu...
Asep Romli
Asep Romli Mohon Tunggu... profesional -

...aku terlanjur merasa lumrah, dengan setiap goresan di rongga dadaku. Juga dengan segala isak telah jadi akrab. Sebab melulu dideraikan. Mungkin bukan olehmu. Tetapi kutandai kini, berondongan waktu selalu berbau bacin, berlumurkan igau, serta mimpi-mimpi yang terbentur...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

MIDNIGHT BLUES

21 Juli 2011   10:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:30 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

--lustrum musim tumbuh

Dan begitulah aku menemukan dirimu: di jazirah

Yang tersekap bau kecut penikaman. Selangkah

Dari wilayah pedih. Lambaian mata jadi isyarat

Bagi notasi melankolia; lagu keluh yang berbaris

Di tubir kenangan. Melingkari petak-petak ingatan

Malam-malam seringkali direngkuh rasa sendiri

Meski kita tengah membopong frekuensi kegaduhan

Atau memutar ritmis perjamuan yang rikuh

Begitulah aku menemukan dirimu: selangkah dari

Wilayah pedih. Pekat yang tersaruk di luar dinding

Tempiaskan keributan di jalanan carut-marut

Dan setiap goresan menipis di pelipismu

Sewaktu kulerai kau dari gelagat badai. Dari senyap

Yang berumbai pada noktah perputaran waktu

Tapisubuh terasa menakutkan ketika aku digeledah

Oleh lentik birahi. Sebab di rongga jantungku

Telah kusembunyikan degup Isytar

“Kisahkan tentang renyah perkasihan,” desahmu

Suhu udara lalu bertukar rupa. Dan kita bicara

Dengan logat yang terhenyak selama bertahun-tahun

Mendulang celaan dari kuyupnya ritual perkawinan

Sebelum kemudian melorot ke dalam arus ledakan

Berotasi kembali dalam molekul-molekul sunyi

Menjadi serpihan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun