Mohon tunggu...
Amo Abu R
Amo Abu R Mohon Tunggu... -

Cuma seorang anak manusia yg ingin menumpahkan isi hati melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Proteksi Akses Internet

18 Juni 2010   02:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:28 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Berkaitan dengan maraknya penyebaran konten pornografi belakangan ini, rasanya saya tergelitik untuk menulis tentang betapa pentingnya peraturan tentang pembatasan akses konten internet di negara kita. Mengambil contoh apa yang sudah diaplikasikan di negara UAE - dan mungkin di banyak negara yang lain - rasanya andil pemerintah sangat besar diperlukan dalam hal ini. Di UAE, semua hal bekaitan dengan telekomunikasi diatur oleh sebuah lembaga bernama TRA (Telecommunication Regulatory Authority). Termasuk didalamnya internet regulasi.

Berdasarkan pengalaman yang saya alami disini, pemerintah setempat melalui TRA telah secara aktive melakukan perlindungan akses internet dari konten-konten yang bisa berdampak buruk bagi masyarakat. Situs-situs terkait dengan pornografi dan perjudian sudah pasti di block disini. Bahkan, hal-hal yang dianggap bisa mengganggu bisnis negara juga di blok. Salah satunya pihak regulator pernah melakukan blokir terhadap akses VOIP gratisan semisal SKYPE.

Apa yang disebut diatas menurut saya adalah sebuah 'Proteksi'. Kenapa proteksi? Karena ini adalah salah satu kepedulian dari pemerintah untuk melindungi masyarakatnya dari bahaya internet. Kita tidak bisa selalu bedalih bahwa ikut campur pemerintah dalam pengaturan semacam ini bisa berdampak pada 'pengkebirian kreativitas' atau bertentangan dengan HAM dan ungkapan yang sejenisnya. Tapi kita juga perlu berfikir jernih karena tidak semua warga negara kita mempunyai level pendidikan tinggi yang bisa memfilter mana yang baik dan mana yang buruk secara benar. Dengan kecanggihan dan kemudahan fasilitas teknologi saat ini, internet bukanlah lagi menjadi barang mewah yang hanya bisa diakses oleh kalangan tertentu. Bahkan saat ini, siswa SD atau SMP sudah bisa akses internet lewat handphone-nya.

Peran serta pendidik dalam hal ini juga sangat diperlukan. Elemen pendidik yang termasuk didalamnya institusi pendidikan - Guru dan sekolah - dan orang tua serta keluarga sangat berperan dalam membantu mencegah penyebaran konten internet yang merugikan ini. SInergi dari semua elemen ini, kalau dijalankan secara benar dan bekesinambungan akan sangat berdampak baik bagi perkembangan masyarakat. Dengan sinergi ini, para orang tua tidak akan khawatir lagi untuk membiarkan anaknya mengakses internet untuk keperluan pendidikan.

Saya sendiri sangat banyak mengambil manfaat dari internet. Kamus bahasa online (http://translate.google.com), situs-situs hiburan/pendidikan anak (www.playhousedisney.com, www.pbskids.org) dan masih banyak lagi situs-situs bermanfaat yang bisa kita akses. Saat ini saya juga sudah mengenalkan anak-anak saya yang berumur 5 tahun untuk mulai mengakses internet, tanpa asa khawatir yang berlebihan. Tentunya dengan bimbingan dan arahan dari kita sebagai orang tua.

Sebagai orang tua, saya sangat berharap apa yang sudah diimplementasikan di UAE sini (dan di banyak negara lain) juga diikuti oleh pemerintah Indonesia, sehingga akan mengurangi kekhawatiran kita akan dampak buruk dari internet dan bisa mengoptimalkan banyak dampak positive dari internet khususnya untuk kemajuan pendidikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun