Mohon tunggu...
Noe Harahap
Noe Harahap Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Manzadda wajada !!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pemberontak

19 November 2013   15:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:57 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kemana perginya jiwa pemberontak yg dulu ada …..
Imajinasi yg dulu liar menerobos  kepala baja tak bertuan
Kini seolah tak mampu tuk menggenggam sekepal pasir…
Musnah di sapu oleh sang angin….
Dulu…alam pikir masih mampu untuk menembus sel membran otak para kepala baja
Melumat habis pikiran hitam dari kepala baja tak bertuan….
Tapi kini… Pemberontak itu seolah tak berani menatap matahari
Dia rapuh tatapan mata sayu berwarna merah ….. bukankan merah itu berani???
saya rasa merah itu timbunan rasa duka yg tak mampu tuk dimuntahkan …..
Air mata yang membatu…..
Jiwa Pemberontak di dalam jiwaku……
Aku rindu suara lantangmu itu ……..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun