Mohon tunggu...
ANNISA MAUDINANUGRAHA
ANNISA MAUDINANUGRAHA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

MAHASISWI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Literasi dan Rekognisi UPI 2021: Efektivitas dan Semangat Pembelajaran Siswa SD

22 September 2021   12:03 Diperbarui: 22 September 2021   12:52 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi Covid-19 mulai memasuki Indosnesia sejak awal bulan Maret 2020 tahun lalu yang kini Indonesia masih hangat dengan bertambahnya jumlah kasus korban yang terpapar virus Covid-19 ini. Sudah berbagai cara dilakukan oleh pemerintah dari mulai menjalankan Sosial Distancing, Wajib menggunakan masker, PSBB, dan saat ini sedang menjalankan PPKM di beberapa wilayah di Indonesia karena kasus Covid yang masih belum juga menurun. 

Pemerintahmun kini sedang memberikan sejumlah vaksin gratisuntuk masyarakat Indonesia dan tidak sedikit masyarakat yang masih enggan untuk melakukan vaksinisasi. Pandemi Covid-19 ini menyebabkan berbagai dampak di berbagai sector kehidupan manusia seperti Ekonomi, pendidikan, dan Sosial. Dampak yang lumayan mempengaruhi yaitu salah satunya Pendidikan.

Banyak sekali perubahan yang terjadi pada sector pendidikan di Indonesia, yang ternyata sekarang mengharuskan untuk melakukan pembelajaran memalui Daring atau Online agar meminimalisir terjadinya penyebaran Covid-19. Dimana biasanya pembelajaran dilakukan langsung di sekolah kini harus menjalankan pembelajaran di rumah saja. Sehingga munculah pembiasaan baru seperti, cara mengajar, metode pengajaran yang dilakukan guru, perubahan kebiasaan siswa dan masih banyak lagi yang dimana ini menimbulkan efek positif dan negative untuk siswa, guru, maupun orangtua siswa. 

Pembelajaran Daring memiliki efek positif dan negative yan dialami siswa , guru bahkan orangtua. Efek positif yang terjadi siswa sekaligus orangtua lebih melek akan teknologi  dan anak memiliki lebih banyak waktu untuk berkumpul bersama keluarga, namun banyak juga efek negative yang terjadi yaitu kurangnya semangat anak dalam pembelajaran, kesulitan dalam hal ekonomi (kuota), keterbatasan handphone, kurangnya pemahaman anak terhadap pembelajaran. Guru pun mengalami keterbatasan dalam menyampaikan pembelajaran.

Hal ini terjadi di Sekolah Dasar dimana saya Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia yang sedang  melakukan KKN dengan tema KKN LITERASI DAN REKOGNISI 2021  untuk membantu Guru kelas 1 dan kelas 3 SD di daerah Kabupaten Bandung Barat. Dimana banyak sekali orangtua yang mengalami kesulitan karena kesenjangan sosial dan anak yang kehilangan semangat belajar akibat pembelajaran daring, sehingga guru mengalami keterbatasan dalam menyampaikan pembelajarn. 

Dengan mengetahui kesulitan yang dialami Guru, Siswa dan Orangtua saya dapat menyimpulkan beberapa hal yang dapat membangkitkan semangat siswa dalam pembelajaran dan membuat pembelajaran lebih efektif, berikut beberapa hal yang  dilakukan untuk membantu mengefektifitaskan pembelajaran dan membangun kembali semangat anak pada saat pembelajaran.

  • Melakukan interaksi sosial dengan Whatsapp Group
  • Dengan melakukan interaksi di grup Whatsapp ini, orangtua murid tidak harus mengeluarkan kuota yang bayak, dan di dalam grup tersebut kita bisa melakukan hal yang berkaitan dengan pembelajaran
  • Memberikan Video Pembelajaran
  • Anak anak sekolah dasar tentunya sangat menyukaivideo yang menarik, sehingga kita bisa memberikan video yang menarik untuk membangun semangat belajar anak. Dan anak juga bisa mengerjakan tugas praktik dengan mengikuti video pembelajaran yang kita berikan.
  • Absensi menggunakan Voice Note (VN)
  • Dibandingkan dengan menggunakan google form seperti yang biasa saya lakukan di kampus, anak anak lebih antusias hadiri pembe;ajaran online dengan melakukan absensi menggunakan VN karena di grup tersebut mereka juga bisa mendengarkan suara suara daritemannya yang lain.
  • Membuat Kerajinan Menarik
  • Tidak hanya pembelajaran teori, siswa ternyata sangat antusias ketika diberikan tugas untuk membuat kerajinan dari barang bekas, sehingga membangun semangat siswa dalam mengerjakan tugasnya karenaanak melakukan kegiatan yang menyenangkan dan melihat hasil kerajinan yang di buatnya sendiri ataupun dengan bantuan orangtua.

Hal hal diatas ternyata mampu untuk membantu Guru, Siswa dan Orangtua dalam pembelajaran di masa pandemi ini. Semoga Pandemi Covid-19 ini bisa segera berakhir agar anak anak bisa bersekolah secara tatap muka di sekolah dan bertemu dengan guru dan teman temannya lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun