Mohon tunggu...
Rahmiana Rahman
Rahmiana Rahman Mohon Tunggu... Social Worker -

Happy Wife I Social Worker I Volunteer I Traveler I Book Reader I Currently Living in Aceh, sometimes in Makassar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Anak-anak dari 5 Desa Terpencil di Aceh Memamerkan Berbagai Karya di Museum Tsunami

27 Agustus 2018   22:20 Diperbarui: 27 Agustus 2018   22:29 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi Rumah Relawan Remaja

"Saya senang kak, karena bisa tampil menari depan banyak orang di Museum Tsunami."

 Kata-kata ini diucapkan Syukriah, salah satu anak dari Desa Lapeng, Pulo Aceh yang sangat bahagia setelah mendapatkan kesempatan menampilkan Tari Ranup Lampuan di Museum Tsunami selama 2 hari.

Perasaan Syukriah ini mewakili perasaan anak-anak lainnya dari Desa Lapeng dan Rinon di Pulo Aceh di Kabupaten Aceh Besar; dari Desa Bah dan Serempah di Kabupaten Aceh Tengah serta dari Desa Baling Karang di Kabupaten Aceh Tamiang yang juga tampil dengan berbagai penampilan seni tradisional pada tanggal 25-26 Agustus 2018. Kesempatan berharga ini dikemas dalam bentuk Pameran Karya Pustaka Kampung Impian yang diselenggarakan oleh Rumah Relawan Remaja.

Tari Ranup Lampuang, Dokumentasi Rumah Relawan Remaja
Tari Ranup Lampuang, Dokumentasi Rumah Relawan Remaja
Dalam pameran karya, para pengunjung bisa melihat penampilan seni tari Ranup Lampuang, Likok Pulo, Didong dan Tari Bines. Selain itu, ada pembacaan puisi dari karya anak desa, berbagai hasil prakarya (misalnya dompet dan gantungan kunci), kumpulan tulisan dan miniatur desa yang dipajang di atas meja, hasil-hasil gambar yang ditempel di jaring-jaring, prakarya bahan bekas yang disusun di lemari, lukisan-lukisan anak-anak serta foto-foto kegiatan yang tertata secara menarik.

booth gantungan kunci, dokumentasi Rumah Relawan Remaja
booth gantungan kunci, dokumentasi Rumah Relawan Remaja
Selama dua hari pameran tersebut, nampak pengunjung menikmati berbagai karya anak-anak desa yang tertuang dalam kesan-kesan mereka di buku tamu. Ada yang menulis "inspiratif," "karya yang luar biasa," serta ungkapan-ungkapan puas lainnya.

Selain itu, beberapa diantara pengunjung juga tertarik mengetahui desa-desa yang menjadi binaan 3R tersebut. Guru impian serta relawan pameran yang memang stand by sempat menjelaskan dengan antusias saat pengunjung melihat hasil-hasil karya yang diperlihatkan.

Perdana Romi Saputra selaku Ketua Rumah Relawan Remaja dalam sambutannya memaparkan bahwa pameran ini bertujuan mengapresiasi anak-anak dari desa-desa terpencil di Aceh, karena kita percaya bahwa anak-anak di dunia ini semuanya mampu jika diberikan kesempatan.

As the result, dua hari pelaksanaan pameran menjadi bukti bahwa anak-anak desa pun bisa tampil maksimal dengan berbagai karya luar biasa untuk ditunjukkan pada masyarakat umum bahkan di kota besar.

Semoga, semakin banyak yang terbuka mata hati dan pikirannya bahwa setiap anak bisa mengembangkan kemampuan jika mendapatkan kesempatan. Selain itu, semoga semakin banyak yang menyadari bahwa tinggal di desa/kampung itu menyenangkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun