Dewasa ini, tantangan dalam pembelajaran semakin kompleks. Untuk menghadapi kompleksitas tersebut, salah pendekatan yang ditawarkan oleh Prof. Mu'ti, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, adalah pendekatan deep learning. Tiga konsep deep learning yang pernah kita bahas sebelumnya diharapkan menghasilkan profil lulusan yang mumpuni. Menurut Michael Fullan, deep learning diharapkan mampu mengembangkan enam kompetensi siswa, yakni:
1. Kolaboratif. Deep learning mendorong siswa untuk bekerja sama dalam menyelesaikan masalah. Misalnya, saat mengerjakan proyek berbasis data, siswa perlu berdiskusi dan membagi tugas untuk mencapai tujuan bersama. Ini melatih kemampuan bekerja dalam tim. Pendidik diharapkan merancang pembelajaran yang merangsang siswa untuk berkolaborasi.
2. Komunikatif. Proses deep learning sering melibatkan presentasi atau diskusi hasil analisis data. Siswa belajar menyampaikan ide secara jelas dan mendengarkan pendapat orang lain sehingga kemampuan komunikasi mereka terasah. Hal ini perlu dilakukan berulang-ulang. Pendidik perlu memberikan umpan balik dan menghargai setiap usaha yang telah dilakukan oleh siswa dalam upaya mengembangkan kompetensi komunikasinya.
3. Berpikir Kritis. Deep learning mengajak siswa menganalisis data secara mendalam dan mencari pola yang tersembunyi. Hal ini melatih mereka untuk tidak menerima informasi begitu saja, tetapi mempertanyakan, mengevaluasi, dan menarik kesimpulan yang logis. Kasus-kasus nyata yang berkembang dalam masyarakat bisa dijadikan pemantik oleh pendidik.
4. Kewarganegaraan. Dengan deep learning, siswa bisa mempelajari isu-isu sosial atau lingkungan melalui data. Misalnya, menganalisis data polusi udara membantu mereka memahami dampaknya pada masyarakat. Ini menumbuhkan kesadaran sebagai warga negara yang peduli.
5. Karakter. Proses belajar yang menantang dalam deep learning melatih ketekunan, disiplin, dan tanggung jawab. Siswa belajar menghadapi kesulitan, seperti saat model yang mereka buat tidak bekerja dengan baik, lalu mereka berusaha memperbaikinya. Ini membantu menggerus stigma siswa sekarang yang sangat suka mengeluh dan cepat mengalah dalam menghadapi tantangan.
6. Kreativitas. Deep learning memberi ruang untuk bereksperimen. Siswa bisa mencoba berbagai metode atau ide untuk menyelesaikan masalah, seperti merancang model prediksi yang unik. Ini mendorong mereka berpikir out of the box. Berikan keleluasaan peserta didik untuk mengreasikan aktivitas pembelajaran. Pendidik bisa memberi ruang saat siswa akan membuat produk, misalnya.

Keenam kompetensi tersebut diharapakn terus diupayakan oleh pendidik dalam setiap aktivitas pembelajaran yang dirancang dan dilakukannya. Dengan pendekatan ini, pembelajaran tidak hanya fokus pada hasil, tetapi juga pada proses yang melibatkan kerja sama, komunikasi, analisis, kepedulian, pembentukan karakter, dan inovasi. Semua ini membantu siswa siap menghadapi tantangan di masa depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI