Menteri telah berganti. Nama kementerian pun mengalami perubahan. Pisah antara pendidikan dasar menengah, perguruan tinggi, dan kebudayaan. Belum cukup sebulan setelah pelantikan, bulan guru pun terbit. Prof. Mu'ti segera merancang alur untuk meramaikan bulan spesial bagi guru ini. Bulan November pun dinobatkan sebagai Bulan Guru Nasional. Baik, mari kita bincang santai apa hal yang bisa kita lakukan di bulan ini. Tidak usah memperuncing perdebatan ujian nasional yang sedang dihangatkan. Kita fokus memikirkan peningkatan kompetensi dan merancang dampak nyata kepada peserta didik.
Pekan peluncuran November sebagai Bulan Guru Nasional oleh Mendikdasmen Abdul Mu'ti menjadi momentum penting untuk menghargai dan memperkuat peran guru. Guru menjadi harapan besar dalam pembentukan Sumber Daya Manusia. Tidak sampai di situ. Guru, tanpa mengesampingkan pihak lain, Â juga dianggap sebagai ujung tombak pencapaian Indonesia emas 2045. Semua tanggung jawab yang dipercayakan pada guru itu harus diterima dan dilakukan dengan upaya mewujudkan cita-cita tersebut. Bulan Guru Nasional ini menjadi momentum bagi kita untuk merefleksi peluang dan tantangan tersebut. Lalu, bagaimana agar bulan ini bermakna? Sepertinya perlu langkah nyata yang harus dilakukan oleh pemerintah, sekolah, hingga guru itu sendiri. Berikut beberapa harapan saya sebagai guru yang dapat dilakukan untuk mengisi bulan ini secara bermakna. Â Mari kita urai sedikit. Semoga bisa.
Pemerintah
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah berulang kali menyampaikan bahwa perlu pelatihan intensif untuk semua guru. Bulan ini menjadi momen yang tepat untuk memulainya. Pemerintah melaksanakan pelatihan intensif yang memperkuat kompetensi profesional dan pedagogik guru. Pelatihan dapat mencakup topik seperti penerapan teknologi dalam pembelajaran, perancangan kurikulum berbasis projek, hingga pengelolaan kelas yang inklusif. Selain itu, pemerintah bisa memaksimalkan platform daring (misalnya PMM) yang memfasilitasi guru untuk berbagi praktik baik, berdiskusi, dan mendapatkan umpan balik dari rekan sejawat. Tak hanya pelatihan, pemerintah juga perlu memberikan apresiasi berupa penghargaan kepada guru-guru berprestasi di tingkat daerah maupun nasional sebagai bentuk motivasi dan penghargaan atas dedikasi mereka. Bagian terakhir ini sedang berproses di tingkat provinsi yang dilaksanakan oleh BGP/BBGP setiap provinsi. Khusus Sulsel sedang melaksanakan seleksi gelar wicara yang melibatkan lima peserta setiap kategori Jambore GTK 2024. Saya ada di dalamnya, tetapi sayang, terhenti di lima besar.
Sekolah
Sekolah berperan aktif dengan menyelenggarakan kegiatan refleksi bersama seluruh tenaga pengajar. Refleksi ini bertujuan mengevaluasi dan memperbaiki praktik pengajaran serta merancang inovasi pembelajaran. Sekolah juga bisa mengadakan forum "Inspirasi Guru" yang melibatkan guru berbagi pengalaman dalam menerapkan metode baru. Apalagi saat ini, di setiap sekolah terdapat komunitas belajar yang terus dievaluasi keberadaannya. Kombel atau sekolah juga perlu melaksanakan kegiatan yang mendukung kompetensi sosial dan kepribadian guru. Sekolah boleh mengadakan kegiatan seperti rekreasi bersama atau program pembangunan mental agar guru dapat melepas penat dan meningkatkan kedekatan emosional antar-guru. Sekolah juga dapat melaksanakan kegiatan berbentuk apresiasi, mungkin tukar kado, pemberian hadiah kepada guru-guru yang menunjukkan perkembangan atau kontribusi positif terhadap sekolah.
Guru
Guru, sebagai pusat pencanangan Bulan Guru Nasional, seharusnya memanfaatkan waktu special ini untuk mengembangkan diri. Mereka dapat mengikuti pelatihan daring atau luring, membaca buku pendidikan terkini, atau mencari pelatihan-pelatihan yang dapat meningkatkan keterampilan mereka dalam aspek pedagogik dan profesional. Secara luring, kombel dan MGMP menjadi ruang paling tepat untuk mengembangkan diri. Jika sebelum-sebelumnya, MGMP hanya dilaksanakans ekali sebulan, khusus bulan ini boleh dirancang dalam bentuk pelatihan khusus.
Selain itu, bulan ini adalah waktu yang tepat bagi guru untuk merefleksikan perjalanan mengajar mereka. Guru dapat menulis jurnal atau esai reflektif tentang perkembangan mereka, pencapaian, tantangan, dan rencana ke depan. Hasil refleksi ini bisa didiskusikan atau dibagikan di website sehingga bisa menjadi inspirasi bagi guru lain. Bagi guru yang telah berpengalaman, berbagi pengetahuan secara langsung kepada guru-guru muda (yang lulus melalui jalur P3K dan Prajabatan) juga menjadi upaya mengisi Bulan Guru Nasional dengan kegiatan kolaboratif yang menguatkan kompetensi professional, pedagogic, social, dan kepribadian.
Bulan Guru Nasional harus menjadi saat yang bermakna bagi semua pihak terkait; pemerintah, sekolah, guru, lembaga masyarakat, perusahaan, dll. Dengan upaya nyata yang dilakukan bersama, diharapkan kompetensi profesional, pedagogik, sosial, dan kepribadian guru dapat semakin berkembang sehingga kualitas pendidikan meningkat dan cita-cita bangsa untuk menjadi bangsa yang maju akan semakin mendekati kenyataan.
GURU HEBAT, INDONESIA KUAT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H