Mohon tunggu...
Suparmin
Suparmin Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik Tingkat SMA di Kabupaten Gowa, Sulsel

Tebarkanlah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ternyata PPDB Bisa Dilaksanakan Secara Daring Penuh

27 Juni 2020   21:46 Diperbarui: 27 Juni 2020   21:49 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru saja seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat Sekolah Menengah Atas untuk tahap pertama selesai (khusus Provinsi Sulawesi Selatan, jadwal di Provinsi lain mungkin berbeda).   

di ketahui, tahap pertama terdiri atas 3 jalur, yakni jalur Afirmasi, Perpindahan Orang Tua/Wali, dan Jalur Pestasi (prestasi akademik dan nonakademik).

Khusus tahun ini, PPDB dilaksanakan secara daring penuh. Tidak ada kontak fisik atau pertemuan antara pihak sekolah dan calon peserta didik. Komunikasi dilaksanakan dalam dunia maya. Seluruh jejaring sosial dimanfaatkan untuk memudahkan komunikasi dan bantuan penjelasan kepada calon peserta didik.

Awalnya, banyak yang meragukan kebijakan ini. Banyak yang sangsi keberhasilan PPDB jika dilaksanakan daring penuh. Akan tetapi, pandemi Covid-19 membuat kebijakan ini tidak berubah. 

Hari pertama pun dimulai. Sebelum pendaftaran, satuan tugas wajib dibentuk oleh setiap sekolah. Nomor telepon mereka dipajang di baliho dan spanduk. Mereka bertugas melayani calon peserta didik yang bertanya berbagi hal mengenai PPDB. Jadilah di hari pertama pendaftaran telepon seluler mereka tidak berhenti berdering.  

Grup WA yang dibuat sebelumnya, mesti ditambah karena tidak mampu menampung anggota yang ingin bergabung. Grup telegram menjadi pilihan terbaik karena bisa menampung anggota lebih banyak. Video-video petunjuk dan tata cara pendaftaraan diunggah di akun Yotube lalu pranalanya dibagikan kepada calon peserta didik.

Pendaftaran dimulai. Operator di sekolah mulai melakukan verifikasi sesuai dengan jalur. Seluruh syarat yang diunggah oleh calon peserta didik diunduh dan ditelaah baik-baik. Disesuaikan dengan juknis. 

Pendaftar yang dinyatakan memenuhi syarat, pendaftarannya diterima. Pendaftar yang tidak memenuhi syarat harus ditolak disertai dengan alasan penolakan. Mereka bisa melakukan pendaftaran ulang. 

Pada awalnya, proses ini lebih banyak diwarnai penolakan. Tim verifikator lebih banyak menolak ajuan pendaftaran dibanding menerima. Bahkan ada beberapa calon peserta didik yang harus mengulang pendaftaran hingga lima kali. Penyebabnya beragam. Ada yang mengunggah berkas hasil pindai dari fotokopian, padahal seharusnya berkas asli yang di-scan. 

Ada yang unggahan berkasnya terpotong. Kasus lain adalah kesalahan merata-ratakan nilai.  Yang lebih parah, ada calon peserta didik yang sama sekali tidak membaca petunjuk teknis. 

Mereka mengunggah sertifikat juara menyanyi dalam kegiatan memeriahkan hari Kemerdekaan Republik Indonesia sebagai sertifikat prestasi nonakademik.

Masalah mulai muncul ketika lebih banyak calon peserta didik yang tidak segera mengulang pendaftaran setelah pendaftaran pertama mereka ditolak. Panitia PPDB di sekolah mengambil kesimpulan, mungkin mereka tidak memantau laman pendaftaran atau tidak membuka menu statistik sehingga tidak mengetahui penolakan tersebut. 

Inisiatif segera didiskusikan. Panitia PPDB di sekolah mengambil langkah untuk menghubungi mereka melalui telepon. Satu per satu calon peserta didik yang proses ajuan pendafatarannya ditolak, dihubungi oleh satuan tugas di sekolah. Benar saja, mereka memang tidak tahu. Langkah ini jitu dilakukan walau panitia harus menambah pengeluaran tambahan, beli pulsa.

Hari kedua dan ketiga, hal ini terus dilakukan. Satuan tugas PPDB di sekolah membalas ratusan pertanyaan yang masuk silih berganti. Menelepon calon peserta didik yang ajuannya ditolak. Membuat video petunjuk lalu dibagikan. Melayani seluruh pertanyaan mulai dari yang serius  hingga yang sederhana, misalnya, bagaimana cara mengubah ukuran file dan cara mereratakan nilai rapor.

Hari keempat dan terakhir pun tiba. Telepon seluler tidak lagi begitu sibuk. Pertanyaan yang masuk berkurang drastis. kesibukan tim satuan tugas berkurang.  calon peserta didik mulai paham tata cara pendaftaran. 

Hingga pengumuman secara daring dirilis, seluruh calon peserta didik telah melakukan proses pendaftaran dengan sistem daring penuh.  Tidak ada kendala berarti.  Semua ada jalan keluarnya. Pandemi Covid-19 telah menggiring kita untuk lebih cepat bergumul dengan sistem daring. Ini salah satu sisi positif yang akan kita ingat. Begitulah manusia, terkadang kreativitas muncul pada saat keadaan memaksa kita untuk berpikir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun