Mohon tunggu...
Suparmin
Suparmin Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik Tingkat SMA di Kabupaten Gowa, Sulsel

Tebarkanlah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Anarkis, Anarkistis, atau Anarki?

15 April 2020   10:19 Diperbarui: 15 April 2020   10:31 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Tips.raflit.com

Akhir-akhir ini masyarakat lebih luas memperbincangkan tentang Covid-19. Perbincangan tidak lagi sebatas pada apa dan bagaimana Covid-19 itu. Lebih dari itu, beberapa perbincangan mengarah pada akibat sosial yang ditimbulkan. Banyaknya orang-orang yang di-PKH oleh perusahaan tempatnya bekerja, misalnya. 

Informasi lain mengenai ribuan tahanan yang mendapatkan program asimilasi dari Kemenkumham. Sebagian dari mereka, baik yang di-PHK atau yang mendapatkan pembebasan dari tahanan banyak yang melakukan tindakan kriminal. Ada juga yang melakukan demonstrasi. Nah, saat-saat itulah, ungkapan anarkis banyak digunakan. Akan tetapi, ternyata penggunaan kata tersebut terkadang kurang tepat.

Sebagai contoh perhatikan kalimat berikut.

  1. Gubernur mengimbau agar masyarakat tidak bertindak anarkis.
  2. Kapolda mengimbau agar pendemo tidak bertindak anarkistis.
  3. Semoga pandem Covid-19 tidak menimbulkan anarki.

Nah, dari ketika kalimat tersebut manakah yang tepat? Silakan pembaca menganalisis dan menentukan sendiri. Berikut ini saya tuliskan perbedaan ketiga kata tersebut. 

Merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata anarkis berkelas kata nomina dan bermakna 'penganjur (penganut) paham anarkisme' atau 'orang yang melakukan tindakan anarki' bukan 'sifat anarki'. Bagaimana dengan kata anarkistis? Mari kita maknai. 

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, anarkistis  berarti 'bersifat anarki'. Adapun kata anarki adalah 'hal tidak adanya pemerintahan, undang-undang, peraturan, dan ketertiban; kekacauan (dalam suatu negara)'.

Jadi, jika kita lihat dan maknai, kata anarkis sejalan dengan kata optimis 'orang yang selalu berpengharapan (berpandangan) baik dalam menghadapi segala hal', linguis 'ahli bahasa', pianis 'pemain piano'.  Sementara itu, kata anarkistis dapat disejajarkan dengan optimistis 'bersifat optimis'. Semoga pembahasan singkat kali ini bisa menghindarkan pengguna bahasa dari kekeliruan penggunaan kata/istilah tersebut.  Jangan sampai gegara pademi Covid-19, kita mengalami kesalahan penggunaan kata sehingga berujung anarkis, anarkistis, maksdud saya, anarki.

Referensi:

KBBI daring

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun