Mohon tunggu...
M Ammar Mahardika
M Ammar Mahardika Mohon Tunggu... Insinyur - Service Engineer PT ALTRAK 1978

Lahir di Jakarta 16 Agustus 1996, suka menulis. Akhir-akhir ini membuat prosa seperti puisi atau cerpen. Salam kenal! :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Taman Kota

16 Desember 2015   22:28 Diperbarui: 16 Desember 2015   22:28 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lewat angin aku bertutur kata, tentang rasa yang tak tersampaikan. Bahwa aku ingin bersamamu, melempar pandang di bawah pohon yang daunnya berguguran. Mungkin dari daun yang menunaikan tugasnya itu kamu telah menyelipkan sepatah-dua patah kalimat, yang isinya begini:

Aku menyayangimu

Lebih dari naluri burung walet melindungi telurnya

Aku berhutang padamu

Rasa sayang yang tak bisa dikikis oleh apapun

Sesederhana itu.

Namun nyatanya, melemparnya ke telingaku sulit. Aku bisa membacanya, dari sorot matamu yang sudah menjelaskan semuanya; ternyata, ada yang lebih sederhana daripada satu bait singkat itu.

Aku sudah mengerti. Sekiranya, saatnya kamu untuk menerka apa isi jiwaku, berapa yang kusisihkan untukmu. Setelah kamu cari tahu, ternyata aku hanya menyisihkan jiwaku hanya untuk makan dan mengingatkanku sendiri untuk tidur. Sisanya? Kamu sendiri yang tahu.

Aku tahu ini salah

Salah selalu di pihakku

Karena yang benar hanya ada di telapak Tuhan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun