Mohon tunggu...
M Ammar Mahardika
M Ammar Mahardika Mohon Tunggu... Insinyur - Service Engineer PT ALTRAK 1978

Lahir di Jakarta 16 Agustus 1996, suka menulis. Akhir-akhir ini membuat prosa seperti puisi atau cerpen. Salam kenal! :)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Janji Pandji

27 November 2009   12:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:10 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_17566" align="alignright" width="300" caption="Pandji Pragiwaksono (Kompas/Bahana Patria Gupta)"][/caption] Pandji Pragiwaksono—presenter sekaligus penyanyi rap—menjadi salah satu bintang tamu yang diundang oleh Kompasiana pada saat peresmian ulang tahun pertamanya pada tanggal 22 Oktober 2009 bertempat di Mario’s Place Cikini Jakarta Pusat disaat sesi talk show tentang bagaimana pengaruh internet—khususnya blog terhadap kehidupan dan karirnya.

pandji sudah mempunyai blog sejak lama. Posting pertama dia tepatnya pada bulan Agustus 2004, yang isinya tentang mengeluh karena sedang masuk angin. Awalnya, pembawa acara Kena Deh! ini memakai blog sebagai tempat curhat—sampai hal-hal yang menurutnya kurang penting. Namun, dalam perkembangannya Pandji merasa esensi blog itu bukan terletak dari tulisannya, tetapi dari tanggapan atau respon dari pembaca. Maka sejak itu, ia membuat posting blog yang kebanyakan bertema sangat menggebu-gebu—tentang nasionalisme—yang membuat banyak tanggapan banyak pembaca, baik itu baik maupun kurang baik.

Sedangkan dari karir sebagai rapper, Pandji memulai dengan membuat album lewat aliran indie dan mencetak 3000 keping CD. Namun ada beberapa masalah yang menghambat penjualan, antara lain 1500 keping CD yang belum terjual. Lambat laun, Pandji menemukan cara terefektif untuk menjual sisa CD-nya itu—yaitu dengan internet. Ia menjual beberapa CD-nya dengan Twitter. Hasilnya? Sukses! Bahkan ada pembeli yang berasal dari Medan yang rela merogoh kocek sampai Rp130.000,- hanya untuk membeli dua album CD Pandji. Dan tentu saja, karena membeli langsung dari sang penyanyi, si pembeli diberi ‘bonus’ tanda tangan dan quote yang ditulis Pandji sendiri yang terinsipirasi dari bungkusan kue Fortune Cookies.

Sesuai dengan janji Pandji di semua lagunya juga di status-status Twitter-nya, ia mencoba untuk membangunkan rakyat Indonesia, bahwa kita punya segalanya, dan tidak bisa ditindas oleh bangsa lain. Semangat seperti ini sepertinya sudah memudar di era globalisasi ini. Lihat saja anak muda jaman sekarang—suka keluyuran, bahkan narkoba dan seks bebas, bukan ciri khas orang timur—yang sopan dan santun.

Dan sebagai insan Indonesia yang masih mencoba untuk bangkit, kita sepatutnya mengikuti semangat dan janji Pandji—menjadi nasionalis—tanpa harus melakukan perbuatan-perbuatan radikal!

MAM

23 Oktober 2009

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun