Mohon tunggu...
Ammarista Dzakiyya A
Ammarista Dzakiyya A Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa MTsN 1 Kota Malang

Seorang otaku anime yang senang menggambar dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Home

Rumah Peninggalan Kakek dan Nenekku

22 Agustus 2024   21:39 Diperbarui: 22 Agustus 2024   22:47 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Home. Sumber ilustrasi: Unsplash

Keluargaku pindah kota tepat setelah aku lulus SD. Kami menempati rumah peninggalan Kakek dan Nenek dari garis Ayah. Rumah itu masih berbentuk rumah tradisional Jawa. Letaknya juga masih di perkampungan yang asri.

Rumah baruku konstruksinya masih dari kayu, dan atapnya tinggi. Ada banyak jendela di depan, lengkap dengan pintu besar yang hanya bisa dikunci dari dalam dan digunakan untuk menerima tamu. Di bagian samping, barulah ada satu pintu kecil yang bisa dikunci dari luar maupun dari dalam, yang digunakan untuk keluar-masuk pemilik rumah.

Jika masuk lewat pintu samping, maka kita akan langsung bertemu dengan dapur dan kamar mandi di ujungnya. Di bagian kiri, ada pintu untuk memasuki ruang keluarga, yang berisi sofa, meja, lemari penyimpanan, dan televisi. Tepat di sebelah kiri pintu, terdapat meja belajar dan kasur yang biasanya digunakan oleh ayahku. Sedangkan di sisi kanan, ada beberapa rak penyimpanan berisi tas-tas kain atau totebag.

Jika terus berjalan maju, ada pintu ke ruang tamu. Dan jika belok melewati sofa-sofa, kita akan bertemu dengan kamar utama. Kamar ini biasanya digunakan oleh adikku dan ibuku. Kamar ini berisi kasur besar dan dua lemari pakaian, satu untuk pakaian adikku, dan satu lagi, untuk ayah dan ibuku. Serta terdapat jendela kecil di samping kasur. Di samping kamar utama, ada rak besar tempat penyimpanan kain dan buku-buku.

Ingat dengan meja belajar dan kasur dekat pintu dapur? Di samping kasur itu, ada sebuah kamar tidur kecil yang biasanya digunakan olehku, dan terkadang kakakku jika dia pulang dari kuliahnya di luar kota. Berbeda dari bagian rumahku yang dicat warna putih keabu-abuan, kamar ini dicat setengah-setengah, pink dan abu-abu muda. Di dalamnya terdapat kasur tanpa kaki, lemari untuk pakaian aku dan kakakku, sebuah meja lengkap dengan kursinya, dan jendela kecil yang terletak di depan meja.

Di samping kamar tidur kecil, terdapat meja besar tempat menyetrika dan meja jahit, lengkap dengan mesin jahitnya. Dan di bagian paling belakang rumah, tepat di belakang meja jahit, berdirilah sebuah pintu untuk menjemur di halaman belakang.

Sekarang, kita beralih ke ruangan paling depan yang terbagi menjadi ruang tamu dan  ruang penyimpanan. Kedua ruang ini tidak dipisahkan oleh dinding. Di ruang tamu, terdapat sofa, meja kecil untuk menjamu, meja printer, dan meja di pojokan untuk bermain alat musik keyboard. Sedangkan di ruang penyimpanan, terdapat meja besar yang sering menganggur, dua lemari buku dan Al-Qur'an, lemari pakaian yang juga menganggur, kabinet tempat menyimpan medali  dan piala, penyimpanan sepeda dan pintu untuk keluar-masuknya sepeda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun