Pengertian Nilai dan Norma
Dalam kehidupan sehari-hari kalian pasti ada aja kan teman kalian atau lingkungan kalian yang berbuat onar, misalnya seperti berkelahi,tawuran atau pembunuhan sekalipun. Nah dari adanya perilaku yang menyimpang dibutuhkan adanya pencegahan itu sendiri, Maka dari itu adanya nilai dan norma dibutuhkan untuk meminimalisir kejadian tersebut.
Nilai terbentuk dari apa yang benar, pantas, dan luhur untuk dikerjakan dan diperhatikan. Nilai bukanlah keinginan, melainkan apa yang diinginkan, nah berarti nilai itu dibuat atas kebutuhan Masyarakat untuk mencegah adanya perilaku menyimpang tersebut, Maka dari itu nilai ini bersifat relatif ya temen-temen. Relatif disini, dimana nilai itu bisa saja berbeda dari wilayah satu dengan yang lainnya. Penentuan suatu nilai harus didasarkan pada pandangan dan ukuran orang banyak. Contoh dari nilai ini berupa kejadian, dimana ketika kalian berkunjung ke rumah saudara kalian, lalu kalian  memakan habis makanan yang disajikan, dalam nilai yang berada di Indonesia berarti kalian menghargai apa yang sudah di sajikan, berbeda dengan orang tiongkok, ketika kalian berkunjung ke rumah teman kalian, lalu disajikan makanan maka jangan dihabiskan tetapi disajikan, karena kalo dihabiskan dianggap rakus. Berbeda kan dengan nilai yang ada di Indonesia. Itu yang namanya nilai yaa teman-teman.
Sedangkan norma adalah aturan-aturan yang dilengkapi dengan sanksi-sanksi kepada orang yang melanggarnya. Atau dikatakan seperangkat tatanan baik yang tertulis maupun tidak tertulis, yang berlaku, dan merupakan pedoman sehari-hari dalam masyarakat. Jadi norma itu mengikat yaa gess dan norma itu  bersifat tertulis dimana setiap orang yang memakai norma itu wajib mematuhi, seperti contoh Norma Agama, Norma Hukum sampai Norma Adat. Selanjutnya kita akan bahas jenis nilai tuh ada apa saja yaa?
Jenis-Jenis Nilai Menurut Notonegoro
Prof. Dr. Notonegoro, seorang filsuf dan sosiolog Indonesia, mengemukakan pembagian nilai menjadi tiga kategori utama, yaitu nilai material, nilai vital, dan nilai kerohanian.
1.Nilai Material
Nilai material berkaitan dengan segala sesuatu yang berguna untuk memenuhi kebutuhan fisik manusia. Ini mencakup kebutuhan dasar seperti makanan, minuman, pakaian, dan tempat tinggal. Contoh konkret dari nilai material termasuk:
- Kebutuhan primer: makanan dan minuman.
- Barang-barang konsumsi: kendaraan dan peralatan elektronik.
- Sumber daya alam: tanah dan air.
Nilai material sangat berpengaruh terhadap struktur sosial dan sering kali menjadi sumber ketidaksetaraan dalam masyarakat akibat perbedaan akses terhadap sumber daya.
2.Nilai Vital
Nilai vital berhubungan dengan segala sesuatu yang bermanfaat bagi manusia dalam menjalankan aktivitas sehari-hari dan mencapai tujuan hidupnya. Nilai ini lebih bersifat fungsional dan instrumental. Contoh nilai vital meliputi:
- Kesehatan: kebugaran fisik dan mental.
- Pendidikan: pengetahuan dan keterampilan.
- Pekerjaan: produktivitas dan penghasilan.
Nilai vital membantu membentuk peran sosial individu dan mempengaruhi mobilitas sosial dalam Masyarakat. Menurut kalian Handphone itu termasuk nilai vital gak sih? Bolehh nih di komen yaa gess.
3. Nilai Kerohanian
Nilai kerohanian mencakup aspek non-fisik yang berkaitan dengan perasaan, pikiran, dan spiritualitas manusia. Nilai ini dibagi menjadi beberapa kategori, antara lain:
- Nilai kebenaran: berkaitan dengan pencarian pengetahuan dan logika.
- Nilai keindahan: berkaitan dengan apresiasi terhadap seni dan estetika.
- Nilai moral: berkaitan dengan kebaikan, keadilan, dan kewajiban.
- Nilai religius: berkaitan dengan keyakinan terhadap Tuhan atau kekuatan gaib.
Nilai kerohanian membentuk sistem kepercayaan dan norma dalam masyarakat serta mempengaruhi perilaku individu di dalam interaksi sosial.
Macam-Macam Norma
Nah setelah kita tadi membandingkan diawal mulai dari pengertian nilai dan norma sampai pada jenis-jenis nilai, selanjutnya kita akan bahas ini macam-macam norma itu sendiri, yang mana norma sosial yang lazim digunakan dalam analisis sosiologis dapat dibagi berdasarkan beberapa kriteria, yaitu sumbernya dan tingkat daya ikat nya,
Jenis Norma Berdasarkan Sumber
Norma Agama
- Bersumber dari ajaran agama dan keyakinan spiritual.
- Dianggap mutlak dan tidak dapat diubah karena berasal dari Tuhan.
- Contoh: Tidak berzinah, tidak membunuh, tidak berbohong.
2. Norma Hukum
- Ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.
- Memiliki sifat memaksa untuk melindungi kepentingan manusia dalam pergaulan hidup di masyarakat.
- Contoh: Peraturan-peraturan resmi yang terkait dengan hukum pidana dan perdata.
Norma Kesusilaan
- Lahir dari hati nurani dan perasaan batin seseorang.
- Menghasilkan akhlak yang membantu membedakan perbuatan baik dan buruk.
- Contoh: Pelecehan terhadap orang lain, melakukan hubungan intim di tempat umum.
Norma Kesopanan
- Mengatur bagaimana seseorang harus berperilaku secara wajar dalam kehidupan bermasyarakat.
- Pelanggaran terhadap norma ini dapat mengakibatkan celaan, kritik, dll.
- Contoh: Tidak meludah sembarangan, memberi dan menerima barang dengan tangan kanan.
Norma Kebiasaan
- Sekumpulan peraturan yang terbentuk dari perilaku yang diulangi.
- Bersifat non-formal dan tidak tertulis.
- Contoh: Membawa oleh-oleh saat kembali dari perjalanan, bersalaman ketika bertamu
Jenis Norma Berdasarkan Tingkat Daya Ikat
Usage (Cara)
- Aturan sederhana dengan daya ikat yang sangat lemah.
- Sanksinya hanya berupa celaan ringan.
- Contoh: Perbedaan cara makan, ada yang berbunyi ada yang tidak.
Folkways (Kebiasaan)
- Perbuatan yang diulang-ulang karena orang menyukai perbuatan tersebut.
- Daya ikatnya lebih kuat daripada usage.
- Contoh: Mengucapkan salam saat masuk rumah atau mencium tangan orang tua saat hendak keluar rumah.
Mores (Tata Kelakuan)
- Aturan-aturan yang diterima masyarakat, biasanya berkaitan dengan moral atau agama.
- Sanksi bagi pelanggarnya lebih berat.
- Contoh: Larangan mencuri; norma kesusilaan seperti larangan berzina.
Custom (Adat Istiadat)
- Pola kebiasaan yang dijunjung tinggi oleh masyarakat yang bersangkutan.
- Sanksinya dapat dikucilkan dari pergaulan masyarakat.
- Contoh: Orang Batak dilarang menikah dengan orang sesama marga.
Dalam analisis sosiologis, pemahaman tentang macam-macam norma sosial ini sangat penting untuk memahami bagaimana masyarakat berfungsi dan berinteraksi satu sama lain. Karena setiap perilaku Masyarakat baik positi maupun negatif pasti bisa dipandang menggunakan nilai dan norma yang ada. Jadi nilai dan norma apa aja nih yang ada di lingkungan sekitar kalian, komen yaa gess, kira-kira ada semua atau tidak nih ges..
Kalo kalian suka dalam konten ini, jangan lupa share dan klik suka yaa dan jangan lupa untuk dikomen yaa, karena suka dan komen menjadi masukan dan kritik untuk penulis kedepannya, have a nice day gess.
Ruswanto.2009. Sosiologi Kelas 10 .Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Sri Uji Pratiwi.2020. Ragam Gejala Sosial Kelas 10.Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H