gadget, peluang untuk terkena dampak negatif yang akan menghambat pertumbuhan anak. Maka dari itu, kreativitas orang tua sangat dibutuhkan dalam pendidikan untuk membekali anak dengan bermain, belajar dan  sarana lainnya yang lebih sehat, sesuai dengan tuumbuh kembang anak terutama pada masa golden age anak usia dini. Selain itu para orang tua harus berhati-hati saat mengenalkan gawai pada anak-anak karena kemungkinan yang ditawarkan gadget tidak hanya berdampak positif melainkan dampak negatif juga.
   Gadget merupakan  perangkat elektronik yang dapat membuat hidup seseorang menjadi lebih praktis. Gadget berdampak  besar bagi kehidupan manusia. Ketika kanak-kanak sudah kecanduan   Menurut survei, jumlah siswa seluruhnya adalah 32 orang, yang terdiri dari 16 orang siswa/i PAUD dan 16 orang siswa/i TK. Berdasarkan observasi seluruh wali murid siswa/i  PAUD dan TK Anshorulloh, Tak kurang dari 32 orang di PAUD dan TK sudah mengetahui dan memiliki alat elekronik tersebut. Berdasarkan survei tersebut, peneliti akhirnya tertarik untuk melakukan sebuah penelitian tentang Dampak penggunaan gadget pada perkembangan anak usia dini di PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dan TK (Taman Kanak-Kanak) Anshorulloh, Wonorejo.
METODE APA YANG DI LAKUKAN PENELITI?
Â
   Penelitian ini menggunakan metode kuesioner. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dari sejumlah orang atau responden melalui serangkaian pertanyaan untuk dijawab. Dengan memberikan daftar pertanyaan tersebut, tanggapan yang diterima akan dikumpulkan sebagai data. Kemudian data tersebut akan diolah dan diputuskan sebagai hasil penelitian. Pada dasarnya tujuan dan manfaat survei adalah untuk mendapatkan informasi tentang topik penelitian. Pada umumnya metode ini lebih sering digunakan dalam penelitian kuantitatif untuk menggambarkan hubungan antar variabel. Cara ini dapat dilakukan secara tatap muka, melalui telpon, computer, atau bahkan surat.
BAGAIMANA HASIL YANG DI DAPAT?
   Dari hasil penelitian yang diperoleh, 48,3% gadget berdampak negatif dan 51,7% mempengaruhi perkembangan anak semestinya. Dengan nilai p-value 0,60 dari hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara penggunaan gadget dengan perkembangan anak. Dengan harapan para orang tua harus memastikan bahwa anak-anak diawasi dengan benar saat menggunakan gadget.
   Karena penelitian ini tidak dilakukan secara kualitatif, kami berharap peneliti selanjutnya dapat menemukan informasi langsung untuk orang tua, guru, dan siswa.
   Sekolah juga berperan sebagai pendidik anak, sehingga sekolah dapat mengedukasi anak tentang bahaya gawai dan aturan penggunaannya, mengingat anak lebih mendengar dan memahami semua perkataan guru. Diharapkan ada kerjasama antara pihak sekolah dan orang tua untuk mendampingi perkembangan anak.
                                                     Â
Â