Bululawang, 25 Maret 2024 - SMP NU Bululawang mengukuhkan langkah terdepan dalam memperkuat pendidikan agama dengan menerapkan kurikulum pondok pesantren melalui program Kelas Diniah. Setiap hari Selasa, Rabu, dan Kamis, kelas-kelas di sekolah ini bertransformasi menjadi wahana pembelajaran yang memperdalam pemahaman akan ilmu agama. Kelas Diniah, yang diselenggarakan di kelas masing-masing, merupakan inisiatif dari SMP NU Bululawang untuk memfasilitasi siswa dan siswi dalam memahami ajaran agama Islam. Kegiatan ini menjadi wajib diikuti oleh seluruh siswa dan siswi, yang dipandu oleh para ustadz Madin (Madrasah Diniah), sebutan bagi pengajar yang bertanggung jawab dalam pembelajaran ini.
Menurut Kepala Sekolah SMP NU Bululawang Nurul Ulum S.Pd.I, kegiatan ini menjadi penting karena memberikan wadah bagi siswa dan siswi untuk lebih mendalam dalam pemahaman agama. "Kelas Diniah bukan hanya tentang membaca Al-Qur'an dan Hadist, namun juga memperdalam pemahaman tentang Al-Qur'an dan Hadist, akidah akhlak, dan fiqih," ungkapnya. Kegiatan ini berlangsung setiap pagi pukul 6.30 hingga 7.10 dengan suasana yang tertib dan antusiasme yang tinggi dari siswa dan siswi. "Kami melihat antusiasme siswa sangat tinggi dalam mengikuti kelas ini. Mereka benar-benar ingin memahami lebih dalam tentang ajaran agama," tambah Nurul Ulum S.Pd.I. Setelah selesai, kegiatan Kelas Diniah ini dilanjutkan dengan pelaksanaan Sholat Dhuha berjamaah, memperkuat lagi ikatan spiritual di antara siswa dan siswi serta para pengajar.
Dengan penerapan Kelas Diniah ini, SMP NU Bululawang berkomitmen untuk tidak hanya mencetak siswa dan siswi yang pintar secara akademis, tetapi juga menjadikan mereka sebagai individu yang berakhlak mulia dan memahami nilai-nilai agama Islam secara mendalam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H