Ide KIR yang belum terealisasikan terwujud dengan bantuan mahasiswa kimia Asistensi Mengajar UM 2024.Â
Asistensi Mengajar di satuan pendidikan Universitas Negeri Malang adalah bentuk kegiatan pembelajaran yang dilakukan mahasiswa secara kolaboratif dibawah bimbingan dosen pembimbing lapangan dan guru pamong di satuan pendidikan formal. Pada kegiatan ini UM mendapat kesempatan untuk bermitra dengan SMA Negeri 1 Lawang. Pelaksanaan program asistensi mengajar tidak hanya melibatkan kegiatan akademik saja namun ada kegiatan non-akademik dan juga administrasi. Salah satu kegiatan non-akademik yang dilakukan oleh mahasiswa AM adalah berkolaborasi dengan Tim SeTion (Scientist Innovation) KIR SMAN 1 Lawang untuk menghasilkan karya inovatif yang dipamerkan dalam rangka perayaan Hari Guru Nasional 2024.Â
Kegiatan ini berhasil menghadirkan dua produk unggulan, yaitu Teh Kombucha berbahan dasar bunga telang yang kaya antioksidan serta Lilin Aromaterapi berbahan dasar soy wax yang ramah lingkungan dan memberikan efek relaksasi. Tim AM kimia melakukan pendampingan untuk mempersiapkan pameran setiap 1 minggu sekali di hari ekstrakulikuler KIR.  Melalui pendampingan intensif, siswa mampu mengembangkan ide kreatif menjadi produk nyata yang menarik perhatian pengunjung. Kolaborasi ini tidak hanya meningkatkan keterampilan ilmiah siswa, tetapi juga menumbuhkan semangat inovasi untuk memanfaatkan ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari.
Produk teh kombucha dibuat dengan bahan dasar bunga telang. Proses pembuatannya memakan waktu yang cukup lama karena perlu dilakukan proses fermentasi. Fermentasi dilakukan dengan cara mencampurkan teh manis yang sudah didinginkan pada suhu ruang dengan kombucha starter (scooby) ke dalam wadah. Wadah yang telah berisi teh manis dan scooby ditutup rapat menggunakan kain bersih dan karet gelang kemudian disimpan di tempat gelap selama 7 hari. Fermentasi scooby tidak selalu berhasil. Fermentasi pertama yang dilakukan tim KIR SMAN 1 Lawang mengalami kegagalan dikarenakan terdapat beberapa jamur yang tumbuh di atas kombucha. Dari kegagalan tersebut, TIM KIR SMAN 1 Lawang mencari informasi mengenai faktor penyebab kegagalan tersebut bersama dengan pembuatan teh kombucha yang kedua. Metode pembuatan teh kombucha yang kedua kalinya ini masih tetap sama dengan pembuatan teh kombucha yang pertama, hanya saja takaran gula ditambahkan lebih banyak dan penyimpanan dipastikan benar-benar tidak terpapar sinar matahari. Setelah 7 hari fermentasi dan dilakukan pengecekan, tidak lagi tumbuh jamur di atas kombucha, yang menandakan fermentasi kali ini berhasil dilakukan. Untuk menghentikan fermentasi, kombucha dipisahkan dengan scooby. Kombucha yang dihasilkan dituang ke dalam botol dan ditutup rapat. Teh kombucha disimpan dalam lemari es agar bisa menghasilkan rasa yang lebih segar. Kombucha siap dikonsumsi dan dipasarkan.
Produk yang kedua yaitu lilin aromaterapi berbahan dasar soy wax. Lilin aromaterapi umumnya bahan utamanya merupakan paraffin wax yang berbahan dasar minyak bumi. Penggunaan lilin aromaterapi berbahan dasar paraffin wax akan menghasilkan polutan yang membahayakan kesehatan. Oleh karena itu, tim SeTion KIR SMAN 1 Lawang berinovasi dengan membuat lilin aromaterapi berbahan dasar soy wax. Soy wax merupakan wax yang dibuat dari campuran minyak kedelai dan larutan hidrogen. Berdasarkan penelitian, polutan yang dihasilkan oleh soy wax lebih sedikit dibandingkan paraffin wax.Â
Pembuatan lilin aromaterapi dibuat dengan mencairkan soy wax menggunakan gelas kimia dan menambahkan 5 - 10 tetes minyak esensial. Setelah itu, wax dituang ke dalam wadah gypsum yang telah diberi sumbu dan ditunggu sampai lilin tersebut mengeras.
 Tidak semua hal yang kita lakukan sesuai dengan apa yang menjadi keinginan kita.Â
Pembuatan lilin aromaterapi yang pertama mengalami kegagalan karena cairan wax menyerap ke dalam wadah gypsum sehingga volume wax berkurang dan merubah bentuk gypsum tersebut. Tim SeTion KIR SMAN 1 Lawang tidak patah semangat dan membuat lilin aromaterapi baru dengan mengganti wadahnya menjadi gelas sloki kaca. Proses pembuatan lilin ini sama seperti sebelumnya dengan mencairkan soy wax dan menambahkan minyak esensial. Mereka juga membuat variasi lilin aromaterapi dengan menambahkan warna dari krayon dan bubuk glitter ke dalam lilin tersebut agar terlihat menarik. Lilin aromaterapi soy wax yang sudah keras dapat digunakan untuk menciptakan ketenangan dan meringankan gejala stress.