Mohon tunggu...
arminanti yuantomo
arminanti yuantomo Mohon Tunggu... -

anak kecil masih sekolah. dalam tahap bermain dan belajar di belakang kamera

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kota Perak Yogyakarta Menampilkan Budaya Warga

19 Oktober 2015   10:13 Diperbarui: 19 Oktober 2015   10:31 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lomba Layang-Layang Kotagede menjadi salah satu rangkaian acara dalam rangka memeriahkan Festival Budaya Kotagede yang tentu saja dilaksanakan di Kotagede, Yogyakarta. Lomba layang-layang dimeriahkan oleh belasan warga Kotagede dan sekitarnya dari berbagai kalangan. Tak kenal usia yang dimiliki, mereka menikmati ngunduh layangan besar dengan berlarian di lapangan mencari arah angin yang tepat agar layangan yang mereka lombakan dapat bertahan di udara.

Lomba layang-layang diadakan pada hari Minggu, 18/10/2015 pukul 14.00 wib. Meski cara dimulai sedikit terlambat antusiasme peserta untuk mengikuti lomba layangan tidak berkurang sedikitpun. Nyatanya ketika belum ada tanda-tanda acara akan dimulai para peserta lomba lebih dahulu menerbangkan layang-layang mereka. Selain para peserta, penduduk sekitar pun tak kalah bersemangat melihat perlombaan layang-layang, bahkan semakin sore lapangan Karang Kotagede semakin ramai oleh pengunjung yang melihat perlombaan. Dengan banyaknya penduduk yang datang, beberapa pedagang pun juga mulai menawarkan dagangannya dan secara tidak langsung pedagang mendapatkan untung menambah jumlah pundi-pundi yang mereka dapat sebelum ada acara.

Layang-layang yang dibawa peserta memiliki bentuk-bentuk yang unik dan berbeda-beda. Sebagian dari mereka bahkan membuat layang-layang berkelompok karena besarnya yang melebihi layang-layang pada umumnya. Salah satunya layang-layang yang paling menonjol dalam perlombaan ini adalah layang-layang paling besar, memiliki tinggi sekitar dua meter. Digambarkan wajah seperti tokoh wayang “Buto” dengan lidah panjang yang menjlur ke bawah sebagai ekor layang-layang. Dengan tinggi dua meter yang membuat pemiliknya kerepotan. Untuk menerbangkannya butuh perhatian lebih karena bahan pembuat layang-layang yang terlalu tipis dan mudah robek. Bahkan membutuhkan dua orang dewasa yang membawanya sebelum diterbangkan.

Perlombaan layang-layang ini tidak dipungut biaya apapun bagi para pendaftarnya atau dengan kata lain gratis. Terdapat dua kategori dalam perlombaan ini yaitu kategori anak-anak dan kategori dewasa. Hadiah yang ditawarkan juga tak kalah menarik, yakni piagam dan uang pembinaan yang diberikan saat acara berakhir.

Selain bertujuan mengisi acara Festival Budaya Kotagede, lomba layang-layang ini bertujuan mengumpulkan masyarakat agar saling bersilaturahmi. Selain itu adanya lomba layang-layang juga mengingatkan anak-anak agar terus melestarikan permainan yang bisa disebut telah mentradisi ini walau terkena panas terik di tengah lapangan.

Fistival Budaya Kotagede 2015 bertemakan Awal Kebangkitan Mataram berlangsung selama tiga hari, dihitung sejak hari Jumat (16/10/2015) hingga puncak acara di hari Minggu (18/10/2015). Selama tiga hari tersebutlah Kotagede menjadi pusat hiburan bagi masyarakat, disamping julukannya sejak dulu yang menjadikannya sebagai Kota Perak.

Terhitung sejak hari Jumat (16/10/2015) pukul tujuh malam dibuka dengan acara pentas seni Singosaren dan juga pentas campursari dengan Dimas Tejo sebagai bintang tamu. Sedang di hari Sabtu (17/10/2015) menjadi hari yang paling meriah di Kotagede karena sejak pukul satu siang di taman parkir Singosaren terdapat pameran dan bazar. Pameran dan bazar ini dilaksanakan dua hari, Jumat dan Sabtu. Berlanjut dengan kirab budaya yang diikuti oleh lima kelurahan di Kotagede. Kirab di hari yang menyengat tidak menyurutkan semangat para peserta yang mengikuti, jalan yang ditempuh juga tidak dekat, yakni dimulai dari lapangan Karang Kotagede sampai taman parkir Singosaren, di puncak acara hari itu pukul tujuh malam diadakan pentas teater anak, gamelan band dari Plenthong konslet dan juga menampilkan komunitas Seloso Selo Yogyakarta.

Sampai di hari terakhir tak kalah ramai. Sejak pukul 13.00 wib di taman parkir Singosaren ada acara parade jathilan dan pentas tari Angguk, dilanjutkan jam dua siang diadakan lomba layang-layang di lapangan Karang Kotagede. Dan acara penutup dari serangkaian acara Festival Budaya Kotagede diisi dengan pentas potensi kesenian yang diikuti oleh 5 kelurahan di Kotagede yakni kelurahan Rejowinagun, Singosaren, Purbayan, Prenggan, dan kelurahan Jagalan.

Sumber foto: Dokumen Pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun