Mohon tunggu...
amirotul choiriah
amirotul choiriah Mohon Tunggu... masih mahasiswa, sedang berjuang menyelesaikan skripsi -

suka jalan-jalan, nonton film, membaca dan menulis | mahasiswi Jurusan Ilmu Perpustakaan 2011 Universitas Diponegoro cerita lain : http://amirria.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Self Reminder", Tere Liye

12 November 2017   20:04 Diperbarui: 12 November 2017   20:05 2271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dua pekan ini telah menghabiskan dua buku karangan Tere Liye. Buku terbaru yang berjudul Tentang Kamu, dimana diceritakan sesosok wanita yang memiliki hati pemaaf dan tak ada benci. Sungguh wanita mulia. Sederhana hidupnya namun tetap bekerja keras. Dari buku tersebut kita bisa belajar untuk memiliki hati yang bersih dan ikhlas. 

Dunia bukanlah segalanya, dunia hanyalah persinggahan. Saat mati pun tak akan membawa duniawi kita, semua tinggal cerita dan kenangan. Lantas, mengapa banyak orang yang buta dan merasa bahwa dunia ini segalanya? Berbondong-bondong, menyikut-sikut tanpa ampun untuk meraih dunia yang fana. Sungguh, jauhkanlah kami dari hati yang lalai, ya Allah. Perbanyak bekal untuk masa depan. Bukan materi, namun amal. Di buku tersebut diceritakan tentang makna kebaikan, untuk memiliki hati yang tak pernah membenci. Seberapapun kita dilukai, disakiti, disayat, kita akan merasa tenang bila kita memaafkan. Hidup ini banyak perspektif. Gunakan sudut pandang yang baik untuk melihat sesuatu. 

Kemudian, buku kedua yang saya baca adalag rembulan tenggelam diwajahmu. Dari buku tersebut kita belajar bahwa Allah maha adil. Terkadang merasa ujiam dari Allah adalah ketidak adilan. Dibuku ini kita diperlihatkan bahwa banyak sisi dan pamdangan. Atas ujian yang kita terima, kita harus sabar, bersyukur dan selalu bersikap sederhana. 

Lagi-lagi Tere Liye membuka hati saya untuk meresapi kebaikan-kebaikan dan jangan biarkan hati ini membenci. Life is always fair. Jika kita merasa bahwa kitalah manusia yang paling terpuruk didunia ini, lihatlah sekitar kita. Merunduklah, lihatlah kebawah. Kita masih beruntung. Hidup selalu ada takaran masing-masing. Hidup untuk mendapatkan ridha ilahi. Sekali lagi, milikilah hati yang tak pernah membenci. Hidup sederhana dan penuh kebaikan. Jangan membenci. Maafkanlah. Supaya kita tenang. Jika berat, istighfarlah. Allah selalu ada dan tak pernah meninggalkan, terkadang kita lah yang lupa siapa pemilik hati ini yang sanggup membolak-balikan sekenanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun