YOGYAKARTA Â - Â Pemilihan Umum 2024 yang dijadwalkan pada Februari 2024 tinggal menghitung bulan, seperti biasanya, pemilu ke pemilu akan menciptakan situasi yang diluar dari prediksi.
Pemilu 2024 sepertinya akan berlangsung dengan penuh dinamika dan drama politik, masa kampanye yang terbilang cukup singkat mau tidak mau akan terjadi eskalasi gerakan yang begitu massif untuk memenangkan pemilihan.Â
Namun, apakah preventif untuk menghindari keramaian, ketertiban dan kerusuhan sudah diantisipasi sejak dini?
Hal itu seperti yang disampaikan oleh salah satu tokoh masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) M. Syukri Fadholi, yang juga Ketua Dewan Presidium Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) Yogyakarta, Â mengajak seluruh pihak untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).Â
Sebab, lanjutnya, kamtibmas yang terpelihara bukan hanya menjadi tanggung jawab aparat keamanan tetapi juga menjadi tanggungjawab kita bersama dalam masyarakat.
"Kamtibmas tidak sekadar diserahkan kepada Polri dan TNI, tetapi sebagai masyarakat dan umat Islam serta warga negara Indonesia yang baik, berkewajiban untuk bisa menciptakan kehidupan yang tertib dan aman," ujar Syukri pada Rabu (18 Oktober 2023).
Sehingga, jelasnya, Kamtibmas yang terjaga atau kondusif ini, perlu dilakukan bersama-sama jelang Pemilu 2024 yang dinamika politik begitu cepat berubah. Jika terjadi perubahan dalam ritme agenda, masyarakat Indonesia pada umumnya sering juga mengalami perubahan dalam emosi.
"Bahwa menghadapi tahun pemilu, tahun 2024 yang akan datang, kepada masyarakat dan umat Islam di DIY untuk tetap tenang dan menjaga situasi kamtibmas dengan baik dan juga tentram, agar masyarakat aman dan damai," ungkap Syukri Fadholi.
Untuk itu, terangnya, jika kamtibmas terjaga, maka penyelenggaraan Pemilu 2024 pun bisa berjalan dengan baik dan lancar.Â
Syukri tak ingin muncul konflik di Pemilu, apalagi sampai terjadi dan berdampak di level masyarakat bawah.