Mohon tunggu...
Amir Wata
Amir Wata Mohon Tunggu... Jurnalis - nitizen jurnalis

amiewata@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Umat Islam Bebas Beribadah, Gus Muwafiq: Jangan Dikit-dikit Dipinggirkan

14 November 2022   10:00 Diperbarui: 14 November 2022   10:08 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TEMANGGUNG - Dibandingkan dengan negara-negara lainnya, Indonesia termasuk negara yang paling aman untuk hidup sebagai manusia beragama di muka bumi ini. KH Ahmad Muwafiq atau akrab disapa Gus Muwafiq, bahkan menjelaskan untuk tidak terlalu pesimis hidup di Indonesia.

Sebab, lanjutnya, hanya orang Islam Indonesia yang bisa beragama dengan riang gembira. Dijelaskannya lagi, Islam sepeninggal Rosulullah disebar ke seluruh dunia, tapi yang sukses menjadi agama paling kuat dan besar hanya di Indonesia. Jika melihat negeri-negeri seperti di Arab, tiada berhenti tanpa bertikai.

Islam Indonesia, menurut Gus Muwafiq, menjadi agama yang paling besar dalam hal tingkat toleransinya, dan menjadi agama yang paling kuat dan besar. 

"Setelah sekian lama (penyebaran Islam pasca Rosulullah) ada sesuatu yang paling menarik, yang ke Eropa macet, ngga bergerak lagi bahkan masjid jadi gereja. Yang ke Rusia macet, yang ke China nggak bergerak. Yang ke Afrika kecenderungannya malah semakin tekor. Yang di Arab semakin ribut, tapi ada satu yang luar biasa, yaitu yang bergerak ke Indonesia berubah menjadi Islam yang paling besar dan paling kuat," jelas Gus Muwafiq saat berceramah dalam rangka mengokohkan komitmen kebangsaan umat baru-baru ini.

"Afghanistan ngaji jam segini diroket. Di Pakistan, orang maulid nabi tempatnya diledakkan. Di Malaysia, jam 10 malam sudah tidak boleh ada pengajian. Jadi, kaum muslimin di suluruh dunia ini, hari ini, yang paling menikmati kehidupan sebagai orang Islam dengan riang gembira itu ada di Indonesia. Ya ini kita ini lah. Maknya nikmati, jangan usil kita ini," ujarnya menambahkannya.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun