Minyak kelapa sawit memiliki peran penting dalam pengolahan produk pangan sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Hal ini mengakibatkan konsumsi minyak kelapa sawit di Indonesia terjadi peningkatan setiap tahunnya. Penggunaan minyak kelapa sawit di Indonesia pada tahun 2021 sebesar 15,857 juta ton dan terjadi peningkatan di tahun 2022 sebanyak 1,64 juta ton atau 10,36%. Hal tersebut menjadikan banyaknya limbah kelapa sawit yang terbuang ke lingkungan dapat menyebabkan timbulnya berbagai masalah seperti rusaknya ekosistem perairan, mencemari tanah, dan dapat menyumbat saluran pembuangan.
Tim pengusul dari  Program Studi Kimia Universitas Negeri Surabaya mengidentifikasi masalah tersebut serta memberikan solusi melalui kegiatan PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) tahun 2023 dengan tema Riset Eksakta yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi. Tim pengusul mencoba melakukan inovasi dengan menjernihkan limbah minyak kelapa sawit menggunakan abu dari cangkang Siput Murbai atau masyarakat biasa mengenalnya dengan sebutan Keong Mas.
Keong Mas merupakan salah satu jenis siput yang mudah ditemukan di wilayah Indonesia. Keberadaanya menjadi hama bagi para petani karena mereka memakan tanaman yang terdapat di sawah. Dari kedua limbah tersebut akan diolah menjadi ester metilat yang dapat dimanfaatkan dalam proses pengolahan karet, industri lilin, produk kosmetika, sabun, sulfonated metil ester, poliester sukrosa, dan biodiesel. Dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan edukasi kepada masyarakat agar dapat mengolah limbah minyak kelapa sawit sehingga tidak merusak ekosistem lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H