Mohon tunggu...
Amirul Mukmin
Amirul Mukmin Mohon Tunggu... -

terdaftar sebagai mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Brawijaya, dan menyibukan diri ditubuh GmnI FISIP UB

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Karena Wanita Ingin Dimengerti

12 Maret 2013   16:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:54 1123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah menjadi mainstream bahwa ketika membeli air mineral di warung atau pusat waralaba dengan sebutan AQUA walaupun terkadang pembeli tidak selalu diberikan merk air mineral tersebut. Serupa dengan kasus seperti itu ketika membeli pembalut, selalu menyebutkan SOFTEX. Hal di atas menjadi sebuah pertanyaan yang sedikit menggelitik. Di negara yang liberal seperti Indonesia, sangat terbuka bagi masuknya perusahaan - perusahaan besar yang justru secara tidak langsung telah memonopoli sebutan akan suatu produk. Contoh monopoli tersebut sudah menjadi bagian keseharian kita, tanpa tersadari sebagaimana kita menyebut HONDA sbg motor, Ayam Kentucky (KFC) sbg ayam goreng tepung, INDOMIE sbg mie instan, dll. Media periklanan ikut berperan dalam membentuk pola pikir dalam masyarakat (konsumen). Karena media merupakan suatu institusi yang kuat di masyarakat. Dalam komunikasi massa, Phillip Palmgreen berusaha mengatasi kurangnya unsur kelekatan yang ada di dalam teori uses and gratification dengan menciptakan suatu teori yang disebutnya sebagai expectance-value theory (teori pengharapan nilai). Dalam kerangka pemikiran teori ini, "kepuasan yang Anda cari dari media ditentukan oleh sikap Anda terhadap media dan kepercayaan Anda tentang apa yang suatu medium dapat berikan kepada Anda dan evaluasi Anda tentang bahan tersebut." Sebagai contoh, jika Anda percaya bahwa pembalut, seperti Softex menyediakan pengertian terhadap kebutuhan wanita dan Anda senang dimengerti, Anda akan mencari kepuasan terhadap kebutuhan Anda tersebut dengan Softex. Jika, pada sisi lain, Anda percaya bahwa Softex menyediakan suatu pandangan hidup yang tak realistis dan Anda tidak menyukai hal seperti ini Anda akan menghindari untuk membelinya kembali. Maka dari itu muncullah sebuah slogan komunikasi massa yaitu SOFTEX (Karena Wanita Ingin Dimengerti) sebagai salah satu bahan kajian kita kali ini. Tag line tersebut bukan merupakan salah satu alasan setiap orang dengan mudah mengingat Softex sebagai pembalut wanita. Namun, Softex telah menjadi pionir dan juga market leader di pasar pembalut.PT Softex Indonesia adalah perusahaan sanitary pertama, khususnya memproduksi pembalut wanita. Yangtujuan awal pendiriannya adalah membuat pembalut wanita yang nyaman bagi wanita, karena saat itu pembalut wanita masih terbilang sederhana. Segala jurus pengiklanan pada produk pembalut Softex telah disebar, mulai dari media cetak, elektronik, bahkan melalui musik. Dengan menggunakan musisi "Ada Band" yang dikenal sebagai band romantis dan banyak di gandrungi penggemar wanitanya. Tidak sampai di situ, tag line Karena Wanita Ingin Dimengerti juga banyak masuk kedalam lingkup sosial anak-anak muda yang menjadi target pasar penjualan softex sendiri. mulai dari sekolah-sekolah, universitas dan organisasi perkumpulan anak-anak muda yang dikawal dangan brand ambasadornya Ada Band. Mungkin jika kita lebih sedikit ikhlas memahami dari tag line Softex karena wanita ingin dimengerti men jadi seperti ini, "wanita adalah makhluk lembut yang harusnya para pria ketahui,  kecantikan dan kesucian adalah anugrah yang wanita miliki dan pria bisa menjaga dan melindungi wanita." atau mungkin juga sebagai pendorong dari banyaknya kasus kekerasan terhadap wanita dan ramai-ramainya dunia membicarakan kesetaraan wanita seperti R. A Kartini dulu.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun