Mohon tunggu...
Amirullah Bandu
Amirullah Bandu Mohon Tunggu... Penulis - Sastrawan Sulawesi Barat

Sedang aktif mengamati perkembangan politik nasional dan regional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Dilema Administrasi Guru: Antara Tugas Administratif atau Kualitas Mengajar

5 Maret 2024   13:21 Diperbarui: 5 Maret 2024   13:21 1430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Keseimbangan antara tugas mengajar dan administrasi merupakan tantangan keprofesionalan seorang guru di era ini" 

Meskipun tugas utama guru adalah mendidik dan menginspirasi siswa, mereka seringkali juga dituntut untuk menangani berbagai tugas administratif. Sebagai seorang guru, tugas administratif adalah bagian tak terpisahkan dari pekerjaan sehari-hari. Dari menyusun rencana pembelajaran hingga mengelola dokumen siswa, administrasi adalah hal yang penting untuk menjaga kelancaran proses pembelajaran. Namun, terlalu banyaknya tugas administratif seringkali menjadi dilema bagi guru, karena dapat mengganggu kualitas mengajar mereka.

Tidak sedikit kita menyaksikan berbagai media, adanya keluhan guru-guru dan pemerhati pendidikan terkait sistem Pendidikan Indonesia yang sangat memberatkan guru dari sisi adminitrasi. Padahal, tugas utama meraka adalah mendidik para peserta didik bukan malah waktunya habis di depan monitor.

Bahkan Presiden Jokowi pernah memberikan komentar khusus terkait dengan beban administrasi seorang guru. "Ini berkali-kali saya tekankan, mengenai beban administratif guru. Guru tidak fokus kegiatan belajar-mengajar tapi lebih banyak dipakai untuk hal-hal yang berkaitan dengan administratif. Ini tolong digarisbawahi" (kutipan Presiden Jokowi di CNN).

Salah satu dilema utama yang dihadapi guru adalah alokasi waktu. Waktu yang seharusnya digunakan untuk merancang pembelajaran yang menarik dan efektif seringkali terpakai untuk menyelesaikan tugas-tugas administratif. Hal ini dapat mengurangi waktu yang dapat mereka habiskan untuk merenungkan cara terbaik untuk mengajar siswa mereka. Akibatnya, kualitas pengajaran bisa terpengaruh karena kurangnya persiapan yang matang.

Selain itu, terlalu banyaknya tugas administratif juga dapat meningkatkan tingkat stres dan kelelahan bagi guru. Menyusun laporan, mengisi formulir, dan mengelola dokumen-dokumen lainnya memerlukan waktu dan energi yang tidak sedikit. Hal ini bisa menjadi sumber frustrasi bagi guru, karena mereka merasa waktu dan upaya mereka teralihkan dari tugas utama mereka yaitu mendidik. Ketika psikologi seorang guru terganggu, maka secara otomatis akan berpengaruh terhadap kualitas mengajarnya di kelas.

Dilema administrasi guru juga dapat memengaruhi motivasi mereka. Ketika seorang guru merasa bahwa tugas administratifnya terlalu banyak dan terlalu rumit, mereka mungkin kehilangan motivasi untuk memberikan yang terbaik dalam mengajar. Hal ini dapat berdampak negatif pada kualitas pembelajaran yang mereka berikan kepada siswa.

Dalam menghadapi dilema ini, penting bagi guru untuk menemukan keseimbangan antara tugas administratif dan kualitas mengajar. Salah satu cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan meningkatkan efisiensi dalam tugas administratif. Guru dapat menggunakan teknologi dan alat bantu yang tersedia untuk mengautomatisasi beberapa tugas administratif, seperti pengelolaan data siswa atau pembuatan laporan. Dengan demikian, guru dapat menghemat waktu dan energi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas mengajar.

Selain itu, perlu adanya upaya untuk mengurangi beban tugas administratif bagi guru. Sekolah dapat memberikan pelatihan dan dukungan yang cukup untuk membantu guru dalam menyelesaikan tugas administratif mereka dengan lebih efisien.

Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas mengajar, penting bagi semua pihak terkait, termasuk guru, sekolah, dan pemerintah, untuk bekerja sama dalam menyelesaikan dilema administrasi guru. Dengan demikian, diharapkan guru dapat fokus pada pengajaran yang berkualitas dan memberikan dampak positif bagi perkembangan siswa mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun