[caption caption="Suasana Pantai Payangan di pagi hari. Doc. Amir El Huda"][/caption]Masyarakat desa Payangan semakin berbenah diri dalam menghadapi persaingan global. Pantai Payangan yang berhadapan langsung dengan laut selatan diriasnya sedemikian rupa dan berubah menjadi cantik jelita. Pantai payangan yang dulunya hanya mengandalkan pantai, goa Jepang, dan bukit Samboja sebagai destinasi wisata, kini menambah icon baru yang disebut bukit domba dan teluk cinta. 2 Goa jepang yang terdapat di selatan bukit samboja konon dulunya merupakan tempat pengintaian para tentara Jepang sebagai antisipasi terhadap kedatangan musuh dari lautan untuk menegakkan kedaulatan laut di wilayah jajahan (Indonesia).
Ombak di pantai payangan bisa dibilang cukup besar. Kekuatan angin yang bertiup cukup kencang membuat pantai ini digadang-gadang sebagai tempat yang cocok untuk berselancar. Hamparan pantai yang lebar,panjang, dan bersih sangat pas digunakan sebagai lokasi bersantai dan bercanda ria. Aktivitas sun-burn, mandi ssinar matahari dan berbaring di tepian pantai mulai banyak dilakukan oleh wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Yang khas dan menjadi ciri khusus dari wisata pantai payangan adalah pemandangan hijau yang terhampar menutupi seluruh perbukitan sehingga tidak membuat mata jemu untuk terus memandang.
Di perbukitan banyak kambing dan domba yang berlomba balapan lari melompati bebatuan besar yang berhamburan di perbukitan, itulah kenapa salah satu gumuk/bukit kecil di sana dinamakan dengan bukit domba. Untuk rombongan yang ingin berkeliling pantai menggunakan kapal nelayan, cukup membayar sekitar 15 ribu perorang dengan kapasitas penumpang sekitar 10 orang.
[caption caption="gulungan ombak indah,memanjakan mata. doc. amir El Huda"]
Bila ada waktu luang, menyaksikan matahari terbit atau sun rise dari puncak bukit domba ini merupakan hal istimewa dilakukan bersama keluarga, sahabat ataupun kolega. Matahari pagi yang kemerah-merahan mulai menampakkan wajahnya dari dalam lautan sekitar jam 5, setelah lewat dari jam itu matahari akan semakin naik dan berubah menjadi merah menyala, saat itulah waktu yang tepat untuk mengarahkan kamera kewajah, badan dan alam sekitar. Meskipun pemerintah dan penduduk sekitar belum menyiapkan akses berupa penginapan, namun pengunjung tidak perlu khawatir, dengan berbekal tenda mereka bisa menikmati bintang gumintang bergelantungan di atas awan pada malam hari dan mendengarkan nyanyian ombak bersama para wisatan lain yang memilih bermalam menggunakan tenda.
[caption caption=". Doc. Sahabat"]
Di sanapun disediakan kotak amal untuk membantu pengembangan dan perbaikan pantai payangan, sifatnya hanya sukarela saja, tapi saya yakin para pembaca dan pengunjung yang budiman tidak akan ragu untuk mengulurkan tangan dan memasukkan uang ke dalam kotak yang telah disediakan. Akses jalan menuju pantai yang terletak di desa Payangan, kecamatan ambulu ini sangat bagus dan dapat ditempuh dengan semua jenis kendaraan darat.
[caption caption="beginilah suasana tenang, sunrise di payangan. Doc. Amir El Huda"]
Sebagai catatan:
mayoritas penduduk desa payangan adalah nelayan, mereka bahu-membahu untuk menumbuhkan potensi wisata di pantai ini. Sayangnya belum ada akses Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan dermaga yang memadai bagi para pejuang laut ini. Padahal bila dua fasilitas itu disediakan, potensi hasil laut akan semakin meningkat, pemasaran ikan akan semakin lancar, dan menjadi nilai tambah untuk mengundang wisatawan. namun semua itu tergantung political will dari pemerintah kabupaten Jember, mengingat pembangunan TPI dan dermaga membutuhkan biaya yang sangat besar, bukankah penyediaan fasilitas publik merupakan tanggungjawab pemerintah ? Kita tunggu sentuhan lembut bupati cantik yang baru baru dilantik, Ibu Hj Faida. Selamat berjuang ibu.........
[caption caption="Deburan ombak sore menemani matahari terbenam. Doc. Amir El Huda"]