Mohon tunggu...
AMIR EL HUDA
AMIR EL HUDA Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Laki-laki biasa (saja)

Media: 1. Email: bangamir685@gmail.com 2. Fb: Amir El Huda 3. Youtube: s https://www.youtube.com/channel/UCOtz3_2NuSgtcfAMuyyWmuA 4. Ig: @amirelhuda

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Warung Kanibal Penyedia Bangkai Manusia yang Luput dari Sorotan Media

3 November 2016   16:52 Diperbarui: 3 November 2016   17:20 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kue berbentuk potongan tubuh manusia II sumber: www.muudu.com

Tiba-tiba hujan turun lebat sekali sore ini, memaksa perjalanan berhenti. Sebuah warung angkringan desa berdinding papan  di bawah gapura “selamat jalan” sudah penuh sesak dengan manusia, pria, wanita, tidak ketinggalan anak-anak. Kalau tidak salah hitung, warung seperti ini adalah warung kesembilan yang sudah saya temui di sepanjang jalan desa Margo Utomo.  Di hadapan para pengunjung terbentang meja merah panjang dengan beragam gorengan, kopi, jajanan ringan,  juga tersedia nasi dengan lauk tahu,tempe, sayur dan empat onggok daging kambing

Kupesan secangkir kopi pahit tanpa gula, cocok untuk suasana dingin. Kopi susu bukan pilihan yang pas untuk kumpul-kumpul macam ini, menikmati kopi membuat mata melek,sementara menikmati susu membuat mata merem,membuat efek ambigu untuk tubuh.

Asik sekali para warga bercakap,sepertinya mereka bukan hanya penduduk setempat, melainkan juga para musyafir yang berteduh menyelamatkan diri dari hujan . Aku yang begitu masuk memilih berdesaldi kerumunan warung bagian dalam dengan leluasa mendengar percakapan mereka.  Di sebelah kanan  luar warung, tiga orang remaja dengan jelas mengobrolkan dosen mereka dikampus yang katanya pelit nilai, galak, killer, tapi pilih kasih kepada mahasiswa yang cantik.

Di samping mereka, seorang laki-laki meringkukkan kaki kedinginan ditemani wanita bahenolberkulit kuning langsat  membicarakan Parmadi yang bercerai dengan Istrinya, konon si Istri berselingkuh dengan Janoko. Di pojok kiri , lima orang tukang becak ketawa terbahak-bahak merayakan kesyukuran atas tertangkapnya bos galak mereka oleh bareskrim lantaran kepergok main judi gundu bertaruhkan sertipikat tanah.

Tidak ketinggalan mereka yang di dalam warung angkringan juga asik masyuk menggunjing ria. Ada yang membicarakan bapak kos yang pikun, ada yang mengomongkan kebodohan-kebodohan Jokowi, ada yang membicarakan niat jahadAhok menghancurkan Jakarta, ada yang nyebutinbahwa FPI berusaha menggulingkan pancasila dan NKRI. Aku yang tak punya kawan ngobrol hanya mendengarkan saja semuanya sambil membaca status-status FB yang penuh dengan beragam spekulasi dan tuduhan-tudahan mengenai aksi 4 November, Keterlibatan SBY dalam menggerakkan massa, Jokowi yang melindungi Ahok dari hukuman, Prabowo yang terlihat mulai mengakrabi kedekatannya dengan Jokowi. “Ahh,, apa urusan mereka dengan itu semua, kok ya ada waktu untuk membicarakan kayak gitu”, membatin dalam hati.

Keramaian serupa juga terjadi di kedelapan warung yang ada. Malahan warung ke tiga besarnya dan ramainya tiga kali lipat warung ini. Obrolan mendadak terhenti ketika wanita bahenol di luar warung berteriak, “Woi, lihatlah daging kambing ini busuk, berbelatung”, suaranya tercekat disusul suara muntah-muntah. Obrolan di luar warung meramai, ricuh. Suara berteriak memaki disusul muntahan-muntahan yang lain, lebih dahsyat. Lima tukang becak mengalami hal serupa, tahu isi yang mereka makan ternyata diisi cacing-cacing hitam. Mie rebus di mangkok berubah menjadi cacing kalung yang menggeliat-geliat keras.

Lebih parah dua wanita cantik di sampingku yang tadi menggunjing  tetangganya. “Woi, gulai kambing yang kumakan kenapa berbelatung juga”, disusul muntahan belatung dari mulut. Belatung menggeliat, melompat-lompat. Diujung dalam sana bapak-bapak pemesan sate tak kalah histerisnya, “wai, sateku juga busuk, daging kambing belum matang pula”, suasana dalam warung berantakan . para pengunjung berdiri menatap pemilik warung, seorang pria muda tampan berkulit putih dibantu asistennya yang berbaju merah.

“Tenang bapak-bapak, ibu-ibu. Yang kalian makan itu bukan daging kambing, tapi daging manusia. Cobalah lihat tekstur dagingnya yang lembut, berbeda dengan daging kambing yang berserat. Dan tahukah kalian daging siapa yang kalian makan ? itulah daging bangkai orang-orang yang kalian bicarakan. Lihatlah ke dinding, kepala mereka yang kalian bicarakan bergantung di situ”.

Sekarang semua mata menatap ke dinding. Duapuluh satu kepala yang sudah digerogoti belatung berjejer rapi mengantung.  Semua terdiam.

“bapak-bapak, ibu-ibu. Warung ini menyediakan hidangan bertemakan obrolan. Lihatlah makanan pemuda ini”, katanya menunjukku,” dia tetap dengan lahap memakan Opor ayam dan menikmati seduhan kopi luwak pahitnya. Dia tidak menggunjing siapapun juga. Kalian yang menggunjingkan orang lain sebenarnya tengah memakan bangkai orang yang kalian bicarakan. Menggunjing orang lain adalah perbuatan jahat. Allah S.W.T berfirman:

 ,  ”Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun