Menjelang hari raya idul fitri biasanya sering terjadi kenaikan harga barang-barang terutama barang kebutuhan pokok atau sembako seperti beras, gula, telor, dan lain sebagainya. Hal ini menjadi salah satu perhatian terutama bagi para ibu rumah tangga yang sangat erat dengan keperluan rumah tangga terutama bahan pokok. Hal tersebut sudah menjadi sutuasi langganan atau musiman menjelang hari raya, lalu apa sebenarnya penyebab dari kejadian itu jika dilihat dari sudut pandang ilmu ekonomi?.
Kenaikan harga barang menjelang lebaran bisa terjadi karena disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah peningkatan permintaan yang tinggi pada barang tertentu seperti bahan makanan dan pakaian saat menyambut hari raya. Tak heran lagi jika menjelang hari raya masyarakat Indonesia sudah menjadi hal yang sudah menjadi tradisi yaitu membali pakaian baru dan membuat berbagai macam kue untuk hidangan saat lebaran. Â Kenaikan permintaan barang-barang yang berkaitan dengan kebuytuhan hari raya ini menyebabkan stok barang menjadi berkurang dan produsen harus meningkatkan produksi mereka untuk memenuhi permintaan dan hal itu akan menyebabkan kenaikan harga karena semakin tinggi jumlah barang yang diminta maka harga barang itu juga akan semakin mahal.
Selain itu, kenaikan harga juga dapat disebabkan oleh kenaikan biaya produksi karena naiknya bahan baku produksi atau distribusi yang semakin mahal karena tarif transportasi yang meningkat. Selain itu ada beberapa faktor lagi yang menyebabkan kenaikan harga seperti kenaikan tarif pajak atau bea masuk yang meningkat. Lalu bagaimana cara mengantisipasi kejadian inflasi atau kenaikan harga menjelang hari raya? untuk mengantisipasi kenaikan harga barang menjelang lebaran dan tips menjaga keuangan agar tetap stabil menjelang lebaran dan  setelah lebaran, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh para konsumen antara lain:
- Membeli barang dengan waktu yang tepat: Belilah barang sebelum harga naik atau setidaknya jangan menunggu sampai mendekati hari raya.
- Mencari promo atau diskon: Perhatikan promo atau diskon yang ditawarkan oleh toko atau produsen untuk memperoleh barang dengan harga lebih murah.
- Menggunakan alternatif yang lebih murah: Pilihlah alternatif barang atau bahan makanan yang lebih murah dan masih memenuhi kebutuhan.
- Membandingkan harga: Bandingkan harga barang dari beberapa toko atau produsen untuk memperoleh harga yang lebih murah.
- Menjaga keseimbangan antara kebutuhan dan keinginan: Hindari membeli barang yang tidak diperlukan hanya karena faktor impulsif atau hanya ingin menunjukkan kekayaan atau status sosial.
- Membuat anggaran belanja: Buatlah anggaran belanja untuk membatasi pengeluaran pada barang yang diperlukan dan hindari membeli barang yang tidak terlalu penting.
- Berbelanja dengan cerdas: Selalu perhatikan harga dan kualitas barang, dan carilah diskon atau promo yang tersedia.
- Mengurangi pengeluaran: Hindari pengeluaran yang tidak perlu, seperti makan di luar atau beli minuman ringan yang mahal, dan pertimbangkan untuk menghemat pengeluaran dengan membuat makanan sendiri di rumah.
- Memantau harga barang: Perhatikan harga barang secara teratur untuk memastikan bahwa harga tidak naik secara drastis.
- Menggunakan uang tunai: Hindari menggunakan kartu kredit atau pinjaman uang untuk pembelian barang-barang tertentu yang tidak sangat diperlukan, karena hal ini dapat meningkatkan beban hutang dan menimbulkan beban keuangan di kemudian hari.
- Meningkatkan penghasilan: Carilah sumber penghasilan tambahan dengan menjual barang-barang yang tidak digunakan atau menawarkan jasa untuk teman atau keluarga.
- Menabung sejak dini: Mulailah menabung sejak dini untuk menyimpan uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan di masa depan.
Dengan beberapa antisipasi di atas para konsumen diharapkan lebih cermat dalam mempertimbangkan dari sisi alternative serta memanfaatkan kesempatan  dan memanfaatkan waktu yang tepat dalam melakukan  pembelian barang-barang persiapan untuk hari raya agar bisa meminimalisir dampak dari inflasi jelang hari raya dan dapat mengalokasikan keuangan untuk berbagai kebutuhan lainnya secara tepat sesuai skala prioritas dan sesuai anggaran keuangan yang telah disusun.
Selain itu, untuk mengurangi kenaikan harga, pemerintah juga dapat mengambil beberapa tindakan seperti mengontrol impor barang-barang tertentu dan mengatur harga barang yang sensitif, atau membatasi kenaikan harga yang berlebihan dengan kebijakan yang sesuai.
